Presiden Ukraina sebut sepakati keamanan dengan AS “hari bersejarah”

Estimated read time 2 min read

London (ANTARA) – Usai penandatanganan perjanjian keamanan bilateral penting selama 10 tahun dengan Amerika Serikat (AS) pada KTT G7 di Italia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (13/6) menyebutnya sebagai “hari bersejarah”.

Zelensky dan Presiden AS Joe Biden mengadakan konferensi pers bersama setelah menandatangani perjanjian tersebut, yang menandai langkah penting dalam upaya meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung.

Dia mengatakan bahwa Rusia adalah “ancaman global yang nyata”: “Ini adalah kesepakatan mengenai langkah-langkah untuk menjamin perdamaian abadi dan dengan demikian menguntungkan semua orang di dunia.”

Ia juga menekankan bahwa perjanjian tersebut merupakan “jembatan” bagi aksesi Ukraina ke NATO.

Sementara itu, Biden menekankan bahwa perdamaian yang bertahan lama di Ukraina pada dasarnya terkait dengan kemampuan negara tersebut untuk mempertahankan diri dari ancaman modern dan mencegah serangan di masa depan.

“Perdamaian abadi bagi Ukraina harus didasarkan pada kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri dan menghindari agresi apa pun di masa depan,” katanya.

Pengumuman ini muncul di tengah perdebatan di antara para pemimpin negara-negara Barat mengenai apakah usulan pinjaman sebesar $50 miliar ke Ukraina terlindungi dari potensi perubahan kebijakan.

Mereka sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk memimpin pemerintahan baru Donald Trump, yang sebelumnya menyatakan skeptis terhadap keterlibatan AS di Ukraina.

Ukraina telah menandatangani perjanjian keamanan bilateral dengan 16 negara lainnya, yaitu Inggris Raya, Jerman, Irlandia, Denmark, Spanyol, Swedia, Norwegia, Portugal, Belgia, Latvia, Finlandia, Italia, Prancis, Kanada, Jepang, dan Belanda.

Kesepakatan tersebut dicapai setelah G7 mengumumkan pada pertemuan puncak NATO di ibu kota Lituania, Vilnius, Juli lalu bahwa mereka telah memulai pembicaraan dengan Kiev mengenai formalisasi “bantuan permanen” kepada Ukraina “melalui komitmen bilateral melalui komitmen dan perjanjian keamanan”.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours