Presiden Zelensky Berjanji Akan Duduki Wilayah Rusia yang Direbut

Estimated read time 2 min read

MOSKOW – Ukraina berniat menduduki sebagian wilayah Kursk Rusia tanpa batas waktu. Hal ini diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Para pejabat di Kiev sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa mereka berencana menggunakannya sebagai alat tawar-menawar dalam kemungkinan negosiasi dengan Moskow.

Dalam sebuah wawancara dengan NBC News, pemimpin Ukraina itu ditanya apa yang akan dia lakukan terhadap wilayah Rusia yang diakui secara internasional yang direbut oleh Kiev sebagai akibat dari serangan besar-besaran lintas batas yang dimulai bulan lalu.

Meskipun Zelensky menekankan bahwa Ukraina “tidak membutuhkan tanah [Rusia]” dan “[tidak] ingin membawa cara hidup Ukraina ke sana,” negara tersebut bermaksud untuk “menahan” wilayah tersebut karena wilayah tersebut adalah kunci bagi “kemenangan Kyiv.” rencana.” karena “Kami membutuhkannya sekarang,” katanya.

Dia menolak mengatakan apakah Ukraina berencana merebut lebih banyak wilayah Rusia. “Dengan segala hormat, saya tidak bisa membicarakannya,” kata Zelensky, mengutip alasan yang sama yang memaksa Kiev merahasiakan persiapan serangan terhadap Kursk.

Pada tanggal 6 Agustus, Ukraina melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Kursk, dilaporkan mengerahkan beberapa brigade terbaik dengan kendaraan lapis baja dari Barat. Meskipun ada kemajuan awal, Moskow mengatakan kemajuan tersebut terhenti. Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan kerugian Kiev dalam serangan Kursk lebih dari 9.300 tentara dan 700 kendaraan lapis baja.

Mihail Podoliak, ajudan senior Zelenskiy, mengatakan tujuan serangan itu adalah untuk mengamankan posisi yang lebih kuat selama kemungkinan perundingan damai dengan Moskow dan untuk menanamkan ketakutan pada penduduk Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk serangan itu sebagai sebuah provokasi, menuduh Ukraina menargetkan warga sipil tanpa pandang bulu dan bersumpah bahwa Moskow pada akhirnya akan “menangani bandit Ukraina” yang memasuki wilayah Kursk.

Dia mengindikasikan bahwa Rusia tidak berencana untuk melakukan perundingan sampai serangan tersebut benar-benar dikalahkan, namun menambahkan bahwa Moskow pada prinsipnya tidak menentang perundingan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours