Presuniv Perkuat Hubungan Indonesia-Filipina dengan Konferensi Internasional

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Presidency University (Presun) akan menjadi tuan rumah International Conference on Family Business and Entrepreneurship (ICFBE) di dua kota di Filipina, yaitu Iloilo dan Roxas City, pada tanggal 9 hingga 10 Oktober 2024. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memeriahkan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Indonesia.

“Kami berharap konferensi internasional ini dapat semakin mempererat hubungan diplomatik Indonesia dan Filipina. “Selanjutnya, momentum konferensi ini sangat tepat, yakni pada Tahun Intan yang merayakan hubungan diplomatik Indonesia dan Filipina,” kata Ketua ICFBE 2024 Iman Permana dalam siaran persnya, Senin (26/08/2024).

ICFBE merupakan konferensi internasional yang rutin diadakan oleh Fakultas Bisnis di Presuniv. Hingga saat ini ICFBE telah memasuki tahun ketujuh dengan total peserta lebih dari 1.000 orang dari 15 negara di dunia.

Pada acara ICFBE, para peserta yang terdiri dari akademisi, dunia usaha, dan pemerintah berbagi temuan penelitian terbaru mereka. “Mereka berbagi informasi dan praktik terbaik dari masing-masing negara mengenai bisnis keluarga dan kewirausahaan, serta perubahan kebijakan dan kondisi perekonomian,” lanjutnya.

Filipina adalah mitra dagang penting Indonesia. Dalam peringkat 10 mitra dagang terbesar Indonesia dengan surplus terbesar, Filipina menempati peringkat ketiga. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan aktif Indonesia dengan Filipina akan mencapai $9,6 miliar atau sekitar Rp153,6 triliun pada tahun 2023.

Peringkat 1 dan 2 ditempati oleh India ($14,51 miliar) dan Amerika Serikat ($14,01 miliar). Namun menurut data BPS, surplus Indonesia dengan Filipina berasal dari perdagangan bahan bakar mineral, kendaraan dan komponennya, serta berbagai produk makanan olahan.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan peluang ekspor. Seperti dilansir www.jabarprov.go.id, Duta Besar RI untuk Filipina, Letjen TNI (purn) Agus Wijojo misalnya, memfasilitasi pertemuan perwakilan pengusaha kopi dan kakao di wilayah Barat pada awal Juli 2024. . Jawa dan pelanggan dari Filipina.

Menurut Iman Permana, berbagai kalangan termasuk akademisi hendaknya menyeimbangkan langkah positif yang dilakukan Dubes Agus Wijojo. “Para akademisi hendaknya ikut serta bersama pemerintah dalam meningkatkan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Filipina,” ujarnya.

Co-Chair ICFBE 2024 Jangiz Syahrivar menekankan pentingnya berbagi pengalaman antara Indonesia dan Filipina dalam pengembangan industri kreatif. “Industri kreatif ini sangat strategis bagi perkembangan Indonesia dan Filipina,” tegasnya.

Jangiz yang juga dosen Program Pelatihan Manajemen Fakultas Bisnis di Presunov menyoroti keberhasilan Korea Selatan dalam mengubah industri kreatifnya menjadi mesin transformasi perekonomian negara. Menurutnya, dulu perekonomian Korea Selatan sangat bergantung pada industri manufaktur.

“Tidak lagi. Korea Selatan berhasil menjadikan industri kreatifnya, seperti K-Pop, Kdrama, dan bisnis kuliner, sebagai mesin perekonomian penting bagi negaranya. Padahal, itu salah satu sumber pemasukan devisa,” jelasnya. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours