Prihatin, DPR Sebut Anggaran Kementerian BUMN tak Sebanding dengan Kontribusi untuk Negara

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Partai PAN Jon Erizal mengaku khawatir dengan rendahnya anggaran Kementerian Negara (BUMN) di Negara. Dana Pendapatan dan Belanja (APBN). Jon mengatakan rendahnya anggaran tersebut tidak sejalan dengan tanggung jawab dan kontribusi Kementerian BUMN kepada negara dan masyarakat saat itu.

Anggaran Kementerian BUMN tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp277,498 miliar atau lebih rendah 16 persen dibandingkan anggaran sebelumnya sebesar Rp328 miliar. “Saya prihatin anggaran BUMN ini sangat kecil dibandingkan perusahaan lain. Padahal prestasinya sangat mengesankan,” kata John di Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Jon mencontohkan Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir mampu memecahkan rekor saham tertinggi sepanjang sejarah. Dengan banyaknya perubahan, lanjut Jon, Eric meraih laba Rp 81 triliun pada tahun lalu dan diperkirakan meningkat menjadi Rp 85 triliun pada tahun ini.   

“Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian BUMN, hingga hari ini kami bisa memberikan dua jempol karena kita tahu kegiatan usaha yang dilakukan sejak awal, hasilnya terlihat, luar biasa,” kata Jon. 

Dengan kontribusinya yang semakin meningkat setiap tahunnya, Jon mendorong Kementerian BUMN untuk memberikan tambahan dana guna memantapkan kiprahnya meningkatkan kinerja BUMN. Jon meyakini dukungan finansial Kementerian BUMN akan berdampak signifikan terhadap ekspansi saham BUMN ke depan. 

Oleh karena itu, Menteri BUMN tidak perlu ragu untuk mengajukan anggaran jika bisa mengeluarkan saham yang besar untuk negara yang akan berdampak signifikan terhadap pengurangan beban penerimaan pajak negara, kata John. 

Menurut Jon, pemerintah harus mendukung peningkatan anggaran Kementerian BUMN. Opsi lainnya, lanjut John, BUMN bisa menggunakan kembali saham tersebut untuk pengembangan bisnis atau usaha patungan untuk menambah saham di masa depan. 

“Misalnya Rp 81 triliun saham dikembalikan seluruhnya ke BUMN untuk menerbitkan saham lebih besar.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours