Produsen Pesimistis Soal Masa Depan Truk Listrik di Eropa, Ternyata Ini Alasannya

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, HANOVER — Produsen truk terkemuka seperti Daimler Trucks dan Traton menyatakan siap beralih ke kendaraan listrik. Tanpa investasi besar pada infrastruktur pengisian daya, penjualan truk listrik diperkirakan akan sulit terealisasi.

Christian Levin, CEO anak perusahaan truk Volkswagen, Traton, yang memiliki merek seperti Scania, MAN, Navistar dan Volkswagen Trucks and Buses, masih jauh dari tujuan UE untuk mencapai 50 persen pangsa pasar truk listrik pada tahun 2030. Mati. Mulai sekarang tersedia.

“Ini bukan hanya soal biaya, ini soal infrastruktur, perizinan, pasokan listrik ramah lingkungan dan tentu saja biaya. Semua ini harus terhubung,” kata Levin dalam wawancara dengan Reuters.

Sementara itu, CEO baru Daimler Truck, Karin Radstroem, menyampaikan pesan serupa. “Truk sudah siap, sekarang infrastruktur harus mengikuti,” kata Rodström pada presentasi Daimler di IAA Transportation Truck Show.

“Jika infrastrukturnya belum siap, pelanggan tidak akan membeli, dan jika pelanggan kami tidak membeli, kami harus menunda kesepakatan ramah lingkungan,” katanya.

Peraturan UE mewajibkan produsen untuk mengurangi emisi CO2 dari truk-truk baru sebesar 45 persen pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat emisi pada tahun 2020 atau akan dikenakan denda yang besar.

Untuk memenuhi target UE, pangsa truk-truk besar tanpa emisi harus meningkat hingga 40 persen dari seluruh penjualan baru pada tahun 2030, naik dari kurang dari 2 persen saat ini, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan konsultan McKinsey. McKinsey mencatat bahwa biaya truk tanpa emisi harus dipotong setengahnya untuk menggantikan model diesel.

Sementara berdasarkan hasil studi, PWC menyatakan bahwa 35 miliar euro (sekitar Rp 620 triliun) harus diinvestasikan untuk pengisian infrastruktur di seluruh Eropa hingga tahun 2035 untuk memenuhi permintaan industri logistik.

Andreas Gorbach, chief technology officer di Daimler Trucks, menyarankan agar target UE harus dikaitkan dengan perkembangan infrastruktur pengisian daya dan ditinjau setiap tahun berdasarkan kemajuan yang dicapai.

“Dulu harus ada yang membangun jalan tol untuk dilalui truk..dan ke depan adalah pengisian infrastruktur jalan tol,” kata Gorbach dalam konferensi pers di IAA, Senin (16/9/2024).

“Sudah waktunya untuk mengambil langkah, jika tidak, tujuannya akan menjadi tidak realistis,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours