Profil dan Prestasi Irjen Karyoto, Kapolda Metro Jaya Saat Ini

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Irjen Pol Karyoto dipercaya Kapolri Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolda Metro Jaya pada 27 Maret 2023. Karyoto menggantikan Fadil Imran yang diangkat menjadi Kabaharkam Polri.

Karyoto merupakan seorang perwira polisi senior (Pati) yang kaya akan pengalaman. Namanya mencuat saat menjabat wakil pejabat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Profil Irjen Karyoto Karyoto lahir pada tanggal 27 Oktober 1968 di Pemalang Jawa Tengah. Karirnya di Polri dimulai setelah lulus Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1990.

Pada awal karirnya di Polri, Karyoto pernah menjabat sebagai Kapolres Ketapang pada tahun 2008, Kepala Subbagian Infodata Kominter Set NCB Interpol pada tahun 2009, dan Kepala Penyidik ​​Tk II Dit III/Kor dan WCC Bareskrim Polri pada tahun 2010.

Setahun kemudian ia diangkat menjadi Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri. Pada tahun 2012, ia dipercaya menjadi Kapolres Barelang.

Karyoto dikabarkan menjabat sebagai Direskrimum Polda DIY pada tahun 2014, Analis Politik Madya Bareskrim Polri pada tahun 2015, dan Direktur Analis Pembobolan Jaringan Internasional BNN pada tahun 2016.

Karyoto juga pernah menduduki beberapa jabatan penting, yakni Kepala Analis Kebijakan Bareskrim Polri, Wakapolda Sulut pada tahun 2018, dan Wakapolda DIY pada tahun 2019.

Barulah ia dipercaya menjabat sebagai Deputi Penindakan di KPK pada tahun 2020. Setelah tiga tahun menjabat di KPK, Karyoto dimutasi menjadi Kapolda Metro Jaya pada tahun 2023.

Kinerja Irjen Karyoto terbilang luar biasa selama menjabat sebagai Wakil Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia terlibat dalam penanganan kasus dugaan suap mantan Gubernur Tanah Bumbu Mardani Maming dan kasus suap yang menjerat mantan Direktur Jenderal Pembangunan Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Ardian Noervianto.

Karyoto juga menangani korupsi perizinan ekspor benih lobster yang melibatkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Namanya mencuat saat KPK hendak mengusut kasus Formula E. Namun Karyoto dan Endar Priantoro sepakat untuk tidak membesar-besarkan kasus Formula E karena dinilai tidak cukup bukti yang mendukung kasus tersebut.

Jenderal bintang dua itu juga menjadi pihak yang mengungkap kasus korupsi yang melibatkan Bupati Kapuas Ben Brahum S Bahat dan istrinya Ary Egahni Ben Bahat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours