Profil Imam Santoso, Dosen ITB yang Sering Tampung Mahasiswa untuk Tinggal dan Belajar di Rumahnya

Estimated read time 2 min read

BANDUNG – Menarik melihat profil Imam Santoso, seorang guru ITB. Melalui media sosial pribadinya, ia kerap berbagi waktu dengan mahasiswa ITB yang tinggal dan belajar di rumah.

Suatu masa antara Imam Santoso yang kerap disapa Mas Imam dengan para santri yang tinggal di rumahnya, ada yang sedih, ada yang lucu.

Baca juga: Guru ITB Peraih Penghargaan Habibie Berbagi Tips Agar Penelitian Sederhana dan Mudah

Misalnya saja saat ia mengizinkan salah satu muridnya bernama Fatih bekerja di Jawa Timur. Mereka berdua tertawa dan menangis. Tak lupa Imam juga menyampaikan salam kepada orang tua santrinya.

Begitu pula reaksi mahasiswa ITB yang disuruh memasak telur namun gagal. Caranya yang mudah hingga membuat warganet tertawa karena alih-alih merebus telur di wajan dengan api, mereka malah memecahkannya di wajan berisi air dingin.

Baca juga: Profil Aleams Barra, Guru ITB yang Menyandang Gelar Guru YouTuber

Imam juga kerap membagikan konten-konten dari mantan siswa bimbingannya atau siswa yang sebelumnya gagal namun menjadi orang baik setelah lulus. Netizen pun mengapresiasi konten tersebut karena mendidik, menginspirasi, dan menghibur.

Profil Imam Santoso

Guru ITB yang tergambar di Instagram Kobi Education ini lahir di Jember, Jawa Timur dan dibesarkan oleh neneknya melalui sekolah. Meski orang tuanya buta huruf, neneknya menekankan pentingnya pendidikan untuk mengubah nasibnya.

Imam cilik itu juga mengenyam pendidikan di Universitas Muhammadiyah mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama. Saat duduk di bangku sekolah menengah, cita-citanya untuk bersekolah di luar negeri terwujud ketika melihat berita peluncuran pesawat N250 yang dilakukan BJ Habibie.

Baca juga: Profil Prof Susanto Imam Rahayu, Dosen ITB yang merupakan mantan analis SBMPTN

Ia belajar dengan tekun sampai kematiannya di sekolah umum, namun sayangnya ia gagal di sekolah kedokteran. Melalui tekad yang kuat, ia pun akhirnya berhasil memperoleh Diploma Teknik Pertambangan ITB.

Sayangnya, ia menjadi kandidat terbaik di kelasnya dan ditugaskan untuk memberikan pidato kelulusan.

Setelah lulus pada tahun 2007, Imam menerima Australian Development Scholarship yang sekarang dikenal dengan Australian Awards Scholarships (AAS) untuk belajar di University of Queensland, Brisbane.

Dua tahun setelah lulus di Australia, ia mendapat beasiswa LPDP untuk studi PhD di Aalto University, Finlandia

Pada tahun 2014.

Semasa studi PhD, Imam juga memulai karirnya sebagai dosen di departemen Teknik Metalurgi ITB. Selain mengajar, Imam juga aktif membuat konten di akun Instagram miliknya yang fokus mendorong anak-anak Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi, termasuk ke luar negeri.

Ini Profil Guru ITB Imam Santoso. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca setia SINDOnews.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours