JAKARTA – Yair Netanyahu merupakan putra Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Meski merupakan putra Perdana Menteri pemerintahan Zionis, Yair Netanyahu tidak tinggal di Israel, melainkan tinggal nyaman di Miami, Florida, Amerika Serikat (AS) mulai tahun 2020.
Ia dikritik karena tidak bergabung dengan pasukan Zionis melawan Hamas di Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober 2023.
Ironisnya, Yair Netanyahu melalui media Amerika kerap mengkritik politisi Zionis dan kekuatan militer yang tidak sejalan dengan pandangan ayahnya.
Kisah Yair Netanyahu
Yair Ben-Artzi Netanyahu lahir di Tel Aviv, 26 Oktober 1991.
Yair Netanyahu belajar di Israel dan menerima beasiswa studi di Universitas Tel Aviv. Ia juga belajar di Universitas Herzliya.
Putra PM Zionis ini bekerja sebagai jurnalis dan penulis, menulis untuk beberapa media Israel dan mengekspresikan pandangan politiknya melalui tulisan dan pidato.
Ia dikenal sebagai pendukung kuat kebijakan politik ayahnya, dan sering mengungkapkan pandangannya mengenai isu-isu politik dan sosial melalui media.
Beberapa ide dan komentar yang bersifat provokatif dianggap rasis atau tidak menghormati kelompok etnis atau agama tertentu. Pernyataan-pernyataan ini seringkali menuai kritik dari masyarakat dan media, sehingga menimbulkan perdebatan mengenai kebebasan berpendapat dan tanggung jawab sosial.
Yair Netanyahu masih menjadi sorotan karena hubungannya dengan beberapa bisnis dan institusi, terutama terkait skandal korupsi yang melibatkan ayahnya, Benjamin Netanyahu.
Ada dugaan bahwa Yair menggunakan posisinya untuk keuntungan pribadi atau bisnis, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai konflik kepentingan dan etika.
Yair berpartisipasi dalam berbagai demonstrasi mendukung kebijakan ayahnya. Keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut terkadang menimbulkan kontroversi, terutama ketika ia memposting gambar atau komentar yang dianggap tidak relevan atau tidak pantas.
Pada tahun 2018, Yair Netanyahu berada di balik jeruji besi setelah muncul laporan bahwa ia terlibat dalam penerbitan informasi sensitif dan pribadi tentang orang-orang tertentu. Kasus ini telah memicu perdebatan mengenai privasi dan etika dalam penggunaan media sosial, serta dampaknya terhadap kehidupan pribadi orang-orang yang menjadi sasarannya.
Dia juga meliput perdebatan tentang keadilan sosial dan keuangan pribadi. Ada laporan bahwa ia telah menerima dukungan keuangan yang signifikan dari beberapa sumber, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang pandangan dan posisinya dalam politik.
+ There are no comments
Add yours