Program BISA bantu pemerintah putus siklus stunting antargenerasi

Estimated read time 3 min read

Pasteur, Jawa Barat (ANTARA) – Organisasi gizi Nutrition International (NI) mengatakan proyek Better Food for Resistance (BISA) yang diluncurkan bersama Save The Children dapat membantu pemerintah membalikkan perubahan usia kelahiran anak.

“Apapun yang kami lakukan, kami selalu fokus bagaimana mereka bisa terhindar dari gizi buruk. Jadi banyak kelompok di sektor ini, ibu hamil, remaja, bayi dan ibu termasuk ibu hamil adalah kelompok yang perlu mendapat perhatian,” kata Nutrition International Indonesia. sutradara Herrio Hattu pada konferensi pers di Pasteur, Jawa Barat, Selasa.

Herrio mengatakan, bagi ibu hamil dan bayi baru lahir, program ini menekankan pentingnya nutrisi yang tepat agar ibu dapat hamil dengan lebih baik dan melahirkan anak yang lebih sehat. Hal ini diyakini sebagai langkah awal memutus siklus kemiskinan keluarga, salah satu faktor risiko anak di masa resesi.

Selain itu, pada kelompok balita, BISA menghimbau seluruh anak untuk makan dengan baik. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan pendidikan gizi melalui sejumlah KIE (Komunikasi dan Edukasi).

“Bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, BISA mengembangkan program pelatihan gizi ibu dan anak pada 1.000 hari pertama kehidupan, dengan menekankan pentingnya suplementasi mikronutrien dalam pencegahan penyakit lahir.” departemen. Pekerja Puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatannya,” ujarnya.

BISA meminta sekolah memberikan transfusi darah pada usia muda untuk mencegah anemia dan kelahiran prematur pada remaja putri. Dengan cara ini peluang mereka untuk memperbaiki kehidupannya di masa depan akan semakin besar karena mereka akan lebih menjaga kesehatannya.

“Pada akhirnya, aspek terpenting dalam kelompok perempuan adalah kesetaraan gender, untuk mengatasi beban kekurangan gizi yang ditanggung perempuan dan anak perempuan dan untuk memenuhi kebutuhan pangan khusus mereka,” katanya.

Senior Project Manager NI Indonesia Handayani Wasti Sagala mengatakan proyek BISA dilaksanakan di dua wilayah yakni Sumedang, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Proyek ini dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, komunitas dan keluarga. Dalam hal ini, CAN berfokus pada komunikasi perilaku dan perubahan sosial terkait pemberian makan bayi dan anak (IYCF) dan tindakan yang tepat berupa kebersihan, berupa cuci tangan pakai sabun, untuk meningkatkan taraf hidup generasi muda, ibu hamil dan menyusui. . model pengasuhan anak di bawah usia dua tahun.

Selain itu, di bidang kesehatan, BISA mendesak pemerintah untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, pengawas, dan pemangku kepentingan. Program tersebut membantu pemerintah dalam memberikan layanan gizi yang berkualitas dengan memperluas pengetahuan dan keterampilan keluarga di daerah dan provinsi untuk memproduksi pangan lokal.

Sementara itu, bekerja sama dengan pemerintah, Handyani menjelaskan bahwa proyek ini mendukung implementasi kebijakan nasional di tingkat pemerintahan yang lebih rendah dengan membangun kapasitas pemerintah daerah dalam merencanakan, membiayai, dan memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan.

“Sebagai contoh hasil proyek kami, kami mendukung provinsi barat Bandung dan Sumedang untuk membentuk TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) di daerah-daerah yang mampu menggabungkan upaya, termasuk pemantauan di tingkat lokal dan desa. ,” dia berkata.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours