Program Inovasi Stunting Berhasil, Hevearita Gunaryanti Raih Penghargaan dari PBB

Estimated read time 5 min read

JAKARTA – Wali Kota Semarang Heverita Gunaryanti Rahayu menerima penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas keberhasilannya dalam program Inovasi Stunting.

Menurut Ita, sapaan akrabnya, berbagai program inovatif dan inklusif yang dilaksanakan di Semarang menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh warganya. Dengan semangat dan semangat yang tulus, Ita mengaku siap memimpin Semarang menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

“Stunting akan dicegah melalui inisiatif PBB ini. Pada tanggal 26 Juni 2024, kami mewakili pemerintah dan masyarakat Kota Semarang untuk menerima penghargaan atas program inovasi yang luar biasa,” kata Ita, Selasa (25/6/2024).

Ita menjelaskan, pihaknya terus mencari solusi konkrit dan responsif untuk menghadapi tantangan yang ada. Melalui berbagai program yang inovatif dan inklusif, Eta berkomitmen melakukan pembangunan berkelanjutan untuk memastikan Semarang berkembang menjadi kota yang lebih baik.

Dulu, Ita telah banyak meraih penghargaan nasional dan internasional. Antara lain Penghargaan Pelayanan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2018. Kemudian pada tahun 2019 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) Satya Lankana Development. Selain itu, Penghargaan Gerakan Pertanian Perkotaan di Kota Semarang Tahun 2020.

Termasuk Anugerah Pemimpin Tertinggi Indonesia tahun 2022. Anugerah PWI Jateng tahun 2022 dan 2023. Dharma Karya Kenkana oleh BKKBN tahun 2023. Apresiasi kepedulian daerah dalam menangani anak stunting dan sehat tahun 2023.

Sekadar informasi, Heverita lahir di Semarang pada 4 Mei 1966 dari pasangan Soenerjo Rahardjo dan Atik Nur Soetarti. Ita memiliki empat saudara perempuan dan seorang putra, M. Ada Faras Rajin Perdana.

Sebelum terjun ke dunia politik, Ita memulai karirnya di bidang perbankan dan manajemen. Ita mengawali karir politiknya sebagai Wakil Wali Kota Semarang pada Pemilu 2015, bersama Hendrar Prihadi masa jabatan 2016-2022. Ita dilantik menjadi Wali Kota Semarang pada 30 Januari 2023 oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranovo setelah Hendrar Prihadi dilantik sebagai Ketua Kelompok Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Ita menyelesaikan PhD di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Andip (2020-2024) dengan IPK Summa Kumlad 4,00. Ita adalah seorang perwira dan politisi yang sangat berkomitmen. Namanya semakin akrab di telinga masyarakat setelah menggantikan Hendrar Prihadi sebagai Wali Kota Semarang.

Sebagai Wali Kota Semarang, Ita tidak hanya menjadi pemimpin, namun juga pionir inovasi yang mendorong semangat inovasi dalam pemerintahan kota. Dengan visi strategis yang kuat dan dorongan untuk mendengarkan ide-ide dari seluruh lapisan masyarakat, Eta telah membawa perubahan yang berarti dalam cara kita memandang dan memecahkan tantangan perkotaan.

Salah satu inovasi yang sukses dilakukan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan Hojek adalah diperkenalkannya Si Puber, alat pendeteksi polusi udara bergerak. Si Puber yang merupakan singkatan dari Mobile Air Quality Monitoring System and Instrumentation merupakan alat pendeteksi pencemaran udara yang dipasang pada sepeda motor Gozek dan armada Trans Semarang.

Ini merupakan langkah proaktif menuju pemantauan kualitas udara secara real-time di seluruh kota, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam kebijakan lingkungan. Melalui riset BRIN, Wali Kota Semarang memperkenalkan ModAthus (modifikasi alat pengukur air sementara) sebagai langkah proaktif terhadap bencana alam. ModAthus tidak hanya sekedar alat pendeteksi banjir dan tanah longsor, namun juga merupakan alat edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan risiko bencana kepada masyarakat, khususnya anak-anak, sejak dini.

Dengan pendekatan proaktif ini, Pemerintah Kota Semarang menegaskan kembali komitmennya terhadap keselamatan dan kesejahteraan warganya. Langkah-langkah inovatif lainnya yang dilakukan Pemkot Semarang bukan sekedar langkah sesekali, namun merupakan bagian dari visi yang lebih besar untuk mengembangkan Semarang sebagai kota pintar.

“Melalui kerja sama dengan BRIN, kami tidak hanya akan menerapkan solusi teknologi canggih untuk mengatasi tantangan perkotaan, tetapi juga menjamin stabilitas dan keberlanjutan dalam pembangunan berkelanjutan. Langkah-langkah inovatif ini membantu menciptakan perubahan positif bagi masyarakat.

Tidak hanya itu, ETA memberikan dukungan untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan Kota Semarang melalui pertanian perkotaan melalui program sekolah, Kabupaten Kota Semarang dan insentif masyarakat dari berbagai sektor masyarakat termasuk pelaku usaha, generasi milenial dan petani di Kecamatan Gunungpati.

Motivasinya muncul ketika masa pendaftaran calon wali kota dibuka untuk beberapa partai politik jelang pemilihan Wali Kota Semarang (Pilwalkot). Meski sempat mengutarakan keinginannya untuk tidak bertanding di Pilwalkot Semarang 2024 karena alasan keluarga, namun banyak yang menilai kepemimpinannya masih sangat dibutuhkan.

Misalnya saja proyek pembangunan tanggul laut di Tambaklorok, Semarang Utara yang bertujuan untuk mencegah banjir rob, namun dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari. Ita mengatakan, proyek tersebut akan terintegrasi dengan Kampung Bahari, termasuk fasilitas seperti tempat pelelangan ikan, rumah terapung, dan kampung nelayan. Presiden Jokowi mengarahkan, proyek tersebut menjadi salah satu cara mencegah gelombang pasang dan gelombang pecah serta potensi pariwisata.

Ita berharap transformasi tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui pemulihan pasar dan pemeliharaan taman masyarakat. Kebersihan lingkungan dan perilaku masyarakat yang baik sangat penting dalam pengembangan destinasi wisata ini.

Nelayan diharapkan dapat mengembangkan kerajinan dan olahan ikan untuk menunjang perekonomian masyarakat setempat. “Transformasi ini diharapkan dapat membawa manfaat ekonomi dan sosial yang luas, serta menjadi contoh pembangunan pesisir yang berkelanjutan,” ujarnya.

Fokus utama kepemimpinan Ita adalah transformasi infrastruktur dan peningkatan kualitas lingkungan hidup di Semarang. Revitalisasi jalan, trotoar, dan taman kota menjadi contoh nyata upayanya. Program Pembersihan dan Pengelolaan Sampah Sungai Semarang menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan yang bersih dan sehat. Kota Semarang berhasil meraih penghargaan sebagai kota paling berkelanjutan dalam bidang penataan ruang dan infrastruktur pada tahun 2023 oleh Matrik Kota Hijau Universitas Indonesia.

Eta sangat memperhatikan kekuatan ekonomi dan sosial masyarakat melalui pengembangan pasar tradisional, pelatihan keterampilan dan pembangunan rumah susun sederhana. Inisiatif-inisiatif ini memberikan peluang baru dan menjanjikan ribuan warga Semarang untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Kepemimpinan efektif Mbak Ita telah mendapat pengakuan luas secara nasional dan internasional.

Komitmennya dalam menciptakan perubahan positif telah menginspirasi banyak pihak sehingga menjadikannya panutan dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Arah baru kota kuno Semarang menuju pengakuan Situs Warisan Budaya Dunia (UNESCO World Heritage). Meningkatkan potensi kawasan Kota Lama Semarang sebagai Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours