Program MSIB Pertamina Foundation beri pengalaman nyata bagi mahasiswa

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Program Studi Mandiri dan Magang Terakreditasi Kampus Pertamina (MSIB) yang dilaksanakan selama 5 bulan memberikan pengalaman yang kaya bagi mahasiswa untuk mempelajari materi akademik secara nyata, kata mahasiswa Psikologi Universitas Padjadjaran Puan Lacmi.

“Berkat penelitian lapangan ini, saya memahami bagaimana membangun kedekatan dengan masyarakat lokal untuk mengetahui kekhawatiran dan potensi yang mereka miliki,” kata Puan Lacmi dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin. 1/7).

Puan mengatakan, pengalaman penelitian lapangannya di Hutan Pertamina UGM yang terletak di Desa Pitu, Ngawi, Jawa Timur selama tiga minggu, ibarat laboratorium yang memberinya banyak ilmu.

Ia mempelajari pendekatan Climate, Community and Biodiversity (CCB) melalui program solusi berbasis alam di kawasan Hutan Pertamina-UGM hingga program penanaman agroforestri yang dipimpin oleh Yayasan Pertamina dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). ).

Pengalaman lain yang ia nilai berharga adalah bertemu dengan para ibu-ibu di kelompok pemberdayaan perempuan UMKM Desa Pitu, Sapta Harmoni, yang memberikan pembelajaran terkait pembuatan pola batik dengan menggunakan daun pepaya, hingga bunga adenium sebagai tinta alami pada produk dengan bentuk kain dan pakaian yang unik. .

“Saya juga belajar tentang proses pengolahan minyak kayu putih untuk dijadikan penyedap rasa, beras jagung, dan produk kerajinan eco-printing, serta ikut mempromosikan produk-produk unggulan tersebut di Alun-Alun Ngawi serta mengumpulkan data flora dan fauna untuk dilestarikan dan diternakkan. rusa.” dia berkata.

Selain Puan, mahasiswa lain yang turut serta dalam program ini adalah Dyla Fauza Rahmawati, mahasiswa jurusan Media dan Komunikasi Digital Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dyla mengatakan pengalamannya yang paling mengesankan terkait media adalah praktik meliput acara langsung di lapangan, mengelola dan membuat konten media sosial, serta membangun hubungan dengan orang lain dan pemimpin opini utama serta pemasaran digital.

Berbeda dengan dua mahasiswa arsitektur bernama Gifranza dari Universitas Lancang Kuning dan Veronika Jesse Manik dari Universitas Negeri Semarang yang ditugaskan membidangi Asset Management.

Gifranza mengatakan: “MSIB memperkenalkan HSSE dalam konstruksi dan ikut serta dalam perancangan dan pemeliharaan gedung-gedung di kawasan Pertamina Simprug, seperti kantor Yayasan Pertamina, GOR Universitas Pertamina dan kolam renang Pusat Pertamina Millenium Sports”.

Direktur Utama Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari berharap program MSIB di Pertamina Foundation dapat memberikan bekal yang dapat membantu mereka berprestasi dan bersaing di dunia kerja.

“Semoga segala ilmu dan pengalaman yang kami berikan dapat diterapkan dalam kehidupan dan pekerjaan di masa depan dan menjadi lebih unggul sehingga membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik, cerah, bermakna dan bermanfaat bagi sesama,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours