Program Pemberdayaan BRI Dukung Klaster Rosella di Malang hingga Berkembang Pesat

Estimated read time 4 min read

MALANG – Rosella merupakan tanaman tropis yang berasal dari benua Afrika. Namun kini tanaman dengan nama latin Hibiscus Sabdariffa ini sudah dikenal di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Daya tarik dari rosella adalah warna merah darahnya yang cantik tak hanya membuat tanaman ini terlihat indah di taman, tapi juga menambah nilai estetika dipandang mata.

Inilah pemandangan di pintu masuk Desa Rosella di Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Desa Rosella merupakan salah satu dari lima desa bertema di Desa Sumberdem yang memiliki daya tarik tersendiri. Biasanya pengunjung yang datang ke Desa Rosella adalah anak-anak sekolah PAUD dan pelajar yang datang untuk penelitian proyek terbaru.

Tiarsih, Ketua Klaster Rosella, mengatakan Desa Rosella didirikan pada tahun 2019 karena warga sekitar mengetahui bahwa rosella di daerahnya memiliki banyak manfaat. Ditambah lagi antusiasme warga sekitar untuk mengubah budidaya tanaman ini.

“Tanaman rosella memang menarik karena warnanya, tapi juga menjadi komoditas di daerah kami karena banyak manfaatnya, makanya kami budidayakan, kami tanam juga di pekarangan kami,” kata Tiarsih.

Khasiat tanaman rosella, kata Tiarsih, adalah menetralisir kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi, meningkatkan kekebalan tubuh dan juga berperan sebagai antioksidan.

Berdasarkan manfaat tersebut, Kampung Rosella pun mentransformasi pengolahan bunga rosella menjadi berbagai produk olahan dengan cita rasa yang unik dan menarik, seperti minuman botani dan dodol.

Ketertarikan warga terhadap tanaman rosella rupanya mendapat dukungan penuh dari kepala desa, hingga akhirnya kekuatan penyembuhan tersebut menjadi salah satu kemungkinan terbaik di wilayah tersebut.

“Rosella Village bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan BUMDes dimana setiap warga yang mengadakan pesta atau acara lainnya bisa menggunakan atau membeli produk kami sendiri, bukan dari produk luar. Tujuannya adalah untuk saling membantu dan memberi nilai lebih pada produk olahan kita. ujar Tiarsih.

Selain itu, Kampung Rosella sebagai Klaster Rosella juga mendapat dukungan dari BRI, mulai dari pembiayaan usaha, program pemberdayaan usaha dan penerimaan bantuan peralatan. Melalui program pemberdayaan Klaster kujiwaku, Klaster Kampung Rosella mendapat bantuan dari BRI untuk meningkatkan produknya. Dari segi pemasaran, BRI juga terus membantu Kampung Rosella untuk terus memasarkan produk-produk unggulannya agar semakin digemari.

“Setiap acara pameran atau bazaar yang diadakan BRI selalu kami bantu. Produk kami juga ada di Localoka Malang. Kami berharap jangkauan pasar kami semakin luas. Perekonomian mereka juga semakin membaik.” Tiarsih menambahkan

Bantuan peralatan usaha dan sertifikasi Halal

Untuk meningkatkan produksi dan penjualan, BRI menyalurkan peralatan usaha ke Cluster Rosella Village berupa alat pengering bunga elektrik dan manual serta alat pengaduk dodol. Alat pengering ini sangat diperlukan karena Desa Rosella berada di pegunungan.

“Hujannya deras, makanya kami minta bantuan alat pengering atau oven untuk mengeringkan bunga rosella. Ovennya ada dua, listrik dan manual yang pakai pemanas, kalau di daerah kami mati listrik. Jadi oven manual, kami masih bisa melanjutkan proses pengolahannya,” kata Tiarsih.

Selain membantu mendorong produktivitas usaha, BRI juga membantu Klaster Desa Rosella mendapatkan izin seperti Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), Nomor Izin Usaha (NIB), dan sertifikasi halal untuk setiap produk yang dihasilkan dari bahan pertama rosella.

Tiarsih menambahkan, saat ini produk bunga rosella sudah diolah dan dijual di tingkat nasional. Keberhasilan tersebut diraih berkat bantuan BRI yang membantu penjualan produknya.

“Setiap ada acara UMKM, Rosella Village selalu mendapat undangan untuk hadir dan berjualan

Produknya,” ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan, secara umum strategi bisnis mikro BRI pada tahun 2024 akan fokus pada pemberdayaan sebelum pembiayaan.

“BRI sebagai bank titipan pelaku UMKM memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari tahap akar rumput, integrasi, hingga interkoneksi,” kata Supari.

Hal inilah yang akan menjadi tulang punggung pelaksanaan program pemberdayaan yang disponsori BRI seperti Desa BRILiaN, KlasterkuHidupku, Tokoh Inspiratif Lokal (FIL), dan LinkUMKM (platform pemberdayaan online).

“Melalui berbagai program pemberdayaan tersebut, BRI berupaya memberikan one stop solution kepada pelaku usaha mikro, tidak hanya di sektor finansial tetapi juga non finansial sesuai kebutuhan para pelaku UMKM,” kata Supari.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours