Psikolog: Banyak berteman bisa jadi strategi hindari perundungan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Daya Larasati, MPC, psikolog klinis yang juga anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), mengatakan memperbanyak teman merupakan salah satu strategi menghindari perundungan.

“Salah satu strategi anti-bullying adalah dengan membina pertemanan. Kalau kita terlihat banyak ngobrol, punya banyak teman, dan tidak sendirian, maka pelaku intimidasi akan berpikir dua kali untuk melakukannya,” jelas Dia dalam diskusi online yang dipandu oleh Puskesmas Pankorn. Jakarta Selatan, Kamis.

Daya juga mengimbau para korban perundungan untuk berani. Misalnya, beri tahu seseorang yang Anda percayai tentang pengalaman penindasan. Entah orang tua, atau guru, atau psikolog.

Dyaq menjelaskan, korban tidak perlu takut dengan pelaku kejahatan. Karena biasanya para pelaku intimidasi melakukannya karena memang benar-benar kesepian atau takut. Jadi, untuk melindungi dirinya, pelaku akhirnya mengancam untuk tampil kuat.

Selain itu, pelaku juga mungkin memiliki kecenderungan kepribadian. Misalnya saja Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD). Karena mereka memiliki kepribadian yang tidak bisa menunjukkan empati.

Jika pelaku intimidasi bertingkah karena masalah ini, ia memerlukan rekomendasi, terutama dari psikolog atau psikiater.

Terakhir, alasan pelaku intimidasi mungkin adalah untuk mempelajari perilaku orang lain. Misalnya, dia mengalami kekerasan fisik atau verbal.

“Misalnya dia dicaci-maki secara verbal. Kamu bilang kamu bodoh, mau jadi pecundang apa? Itu dunia yang dia pikirkan, entah itu bahasanya atau bukan. Akhirnya dia melakukannya pada orang lain,” Diach menjelaskan.

Oleh karena itu, untuk mengatasi kasus bullying, penting juga untuk mengatasi lingkungan pelaku atau orang tua.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours