Psikolog beri kiat hadapi konflik antara orang tua dan anak

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Psikolog Endang Retno Wardhani, MBA., PhD., CHt. Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia (APPRODI) memberikan daftar nasihat ketika orang tua dan anak menghadapi konflik atau masalah, mulai dari saling memahami hingga komunikasi dan rekonsiliasi.

Perbedaan pendapat adalah hal yang bisa terjadi antara orang tua dan anak, saudara kandung, dan anggota keluarga lainnya, kata Endang Retno alias Dani saat dihubungi ANTARA melalui pesan singkat, Jumat.

Psikolog jebolan Universitas Pajajaran ini mengatakan, perbedaan pendapat bisa menimbulkan konflik yang jika tidak diselesaikan dengan baik akan berlarut-larut.

Oleh karena itu, ketika Anda berada dalam situasi emosional, ada baiknya Anda beristirahat sejenak dan sepakat untuk membicarakan masalah tersebut dengan tenang di lain waktu.

“Komunikasi yang terbuka bisa dimulai dari anak atau orang tua, dan perlu adanya keterbukaan untuk mencari solusi,” kata Dhani.

“(Orang tua dan anak) bisa menyelesaikannya dengan melihat akar masalahnya dan melihat hal baik apa yang bisa dihasilkan dari situasi tersebut,” lanjut Dhani, jika orang tua mau membuka diri dan menjadi contoh yang baik kepada anak. . Menurutnya, gagasan orang tua tidak selalu benar, sehingga sebaiknya anak menyampaikan gagasannya dengan baik agar orang tua memahami apa yang diinginkannya. “(Orang tua dan anak harus) terbuka untuk rekonsiliasi,” katanya. Ada banyak langkah yang bisa dilakukan orang tua dan anak ketika mengalami kendala komunikasi yang baik. Pertama, jika ada masalah, mintalah anak duduk bersama, dan tanyakan apa yang terjadi. Selanjutnya, berikan kesempatan kepada anak-anak untuk berbagi pandangan dan pengalaman mereka. Ajaklah mereka untuk melihat lebih banyak atau lebih sedikit permasalahannya. Kemudian mintalah mereka untuk memikirkan sudut pandang yang berbeda mengenai masalah tersebut sesuai dengan pemahaman mereka. Kemudian, diskusikan konsekuensi dari apa yang ingin Anda lakukan ketika menghadapi masalah ini. “Terakhir, mintalah anak untuk menyepakati apa yang bisa diterimanya, dan pemahaman ini bisa membantu mereka memahami alasan di balik perselisihan tersebut [dengan orang tuanya],” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours