Psikolog: Berpelukan secara tulus membuat anak merasa dicintai

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – Nirmala Ika M.PAC, psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, mengatakan pelukan tulus antara orang tua dan anak dapat membuat anak merasa dicintai dan diterima serta membawa kebahagiaan.

“Setiap bayi memerlukan rasa dicintai, baik merasa perlu diterima atau tidak, pelukan dapat membuat ia merasa dicintai, pelukan memberikan perasaan gembira, kemudian memeluk bayi membuat ia merasa bahagia. ,” kata Nirmala saat dihubungi Antara, Senin.

Nirmala mengatakan, masih banyak orang tua yang merasa malu untuk memeluk anaknya sendiri karena pola asuhnya yang memberikan batasan antara orang tua dan anak.

Secara umum, katanya, berpelukan bermanfaat bagi orang dewasa dan anak-anak karena menghasilkan hormon bahagia.

Hormon ini akan membantu menurunkan tingkat stres dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan perasaan gembira itu, mood Anda akan membaik dan otomatis seluruh organ tubuh Anda akan berfungsi dengan baik.

Nirmala mengatakan, pelukan tulus dari orang tua dapat memberikan rasa gembira pada bayi, yang juga merupakan reaksi alami tubuh yang menenangkan sekaligus mengapresiasi kehadirannya.

Nirmala mengatakan, pelukan selama 10 detik sudah cukup untuk membuat anak bahagia, namun pelukan yang diberikan haruslah dengan tulus dan orang tua harus memeluk dengan hati yang tulus dan “hadir” tanpa terganggu oleh pikiran lain.

“Yang penting secara psikologis adalah apakah hati kita ikhlas atau tidak, apakah kita ada dalam beberapa detik atau tidak, menganutnya, itu lebih penting daripada kita mengikuti aturan tapi meskipun kita menganutnya, otak kita ada di mana-mana. , anak-anak lebih membutuhkan kehadiran fisik,” jelas Nirmala.

Nirmala juga mengatakan bahwa meskipun anak-anak yang lebih besar pada kenyataannya masih membutuhkan pelukan dari orang tuanya, isyarat lingkungan tentang pelukan membuat beberapa anak yang telah melewati masa pubertas ingin lebih jarang dipeluk, terutama di tempat umum.

Oleh karena itu, Nirmala mengingatkan para orang tua bahwa berpelukan merupakan hal yang wajar dan merupakan upaya menunjukkan kasih sayang kepada anaknya.

Anak yang sering dipeluk atau disentuh secara fisik oleh orang tuanya juga dapat membuat anak ketika dewasa memiliki hati yang tenang dan menebar kebahagiaan kepada orang lain karena tidak terkena kekerasan.

“Kita juga harus mengajari dia siapa yang boleh memeluk dan siapa yang tidak, pelukan seperti apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, tapi ketika dia masih ingin memeluk kita sebagai orang tua dia akan siap dipeluk hanya oleh orang tuanya. Karena dia tidak akan diadili,” ujarnya.

Sementara itu, selain berpelukan, orang tua dapat hadir sepenuhnya secara fisik dan emosional untuk anaknya dengan meluangkan waktu 10 menit untuk bermain dan berinteraksi dengan mereka. Mereka juga berharap dengan adanya Hari Pelukan Anak Nasional ini, semakin banyak orang tua yang sadar dan siap untuk merangkul anak mereka secara penuh.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours