PT PAL catatkan penjualan produk hingga Rp3,14 triliun pada 2023

Estimated read time 2 min read

Surabaya (ANTARA) – Penjualan produk pertahanan PT PAL Indonesia pada tahun 2023 mencapai Rp31,4 triliun, merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah perseroan dengan kontribusi signifikan dari proyek kapal fregat dan proyek ekspor.

“Dengan pencapaian ini, PT PAL Indonesia semakin memantapkan posisinya sebagai pemain utama industri maritim global,” kata CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dalam keterangannya di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Pada tahun 2023, PT PAL Indonesia juga meraih pendapatan sebesar Rp3610000000000, menjadikannya pendapatan tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Tidak hanya pada tahun lalu, namun juga pada paruh pertama tahun 2024, PT PAL Indonesia berhasil mencapai berbagai tonggak sejarah proyek yang menjadi indikator utama dalam menjaga ketepatan waktu pengiriman.

Menurut Kaharuddin, sumber daya manusia (SDM) yang tepat, fasilitas pendukung, kapasitas modal kerja, dan rantai pasok yang end-to-end merupakan kombinasi unggulan untuk mencapai berbagai outcome tersebut.

Penerapan pengelolaan digital melalui IM4.0 tidak hanya berarti seluruh informasi terpantau secara lebih terukur dan real time, sehingga pencapaian ini menjadi perhatian khusus bagi para pemangku kepentingan.

“Prestasi ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh tim PT PAL Indonesia. “Komitmen kami untuk lebih meningkatkan produksi dan menjaga pengiriman tepat waktu menjadi kunci keberhasilan perusahaan,” ujarnya.

Dijelaskannya, sejumlah proyek strategis telah diserahkan kepada pelanggan dalam lima tahun terakhir, seperti dua kapal penunjang rumah sakit (BRS) untuk TNI Angkatan Laut dan empat rudal cepat untuk Kementerian Pertahanan RI.

Kemudian Barge Power Program (BMPP) 60MW yang dipesan Indonesia Power (IP) dan sejumlah MRO untuk alutsista, termasuk program reparasi 41 kapal perang dan produk non-kapal selam lainnya.

Sementara itu, pada semester pertama tahun 2024, PT PAL Indonesia telah mencapai tonggak penting seperti pemotongan dan penahan baja pertama Proyek Fregat Merah Putih 1, pemotongan baja pertama Fregat Merah Putih ke-2, pemotongan baja pertama dan peletakan Dermaga Pendaratan Filipina 1 dan 2. peletakan proyeknya dan proyek ekspor lainnya.

Dari sisi produk elektrifikasi dan energi, PT PAL Indonesia telah menyelesaikan penamaan dan peluncuran kapal BMPP Nusantara II 30MW serta bersiap melaksanakan proyek pembangunan kapal selam Scorpene Evolved Lithium Ion Battery.

Menurut Kaharuddin, keberhasilan PT PAL Indonesia meraih kontrak baru proyek pertahanan dan pertahanan merupakan indikasi kemampuan perusahaan bersaing di pasar global.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours