PT Pegadaian targetkan pembiayaan untuk social loan Rp2,5 triliun

Estimated read time 4 min read

Jakarta (Antara) – PT Pegadaian berencana menyalurkan pembiayaan pinjaman sosial sebesar Rp2,5 triliun pada tahun 2024 untuk mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.

“Melalui hibah sosial dan pinjaman sosial PT Pegadaian yang berfokus pada masyarakat kelas menengah ke bawah, PT Pegadaian terlibat dalam mitigasi dampak perubahan iklim,” kata Direktur Utama PT Pegadaian Roli Yusuf, Direktur Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Rowley mengatakan Pagadian juga berperan penting dalam mendukung perubahan iklim sebagai pemberi pinjaman dana. Hal ini dilakukan melalui kebijakan Pegadaian yang mengatur penyaluran kredit kepada industri yang berisiko tinggi dan merusak lingkungan.

Dengan memitigasi risiko tersebut, Pagadian siap mengawal upaya pencegahan perubahan iklim di Indonesia dan dunia.

Alokasi kredit sosial atau pembiayaan berkelanjutan merupakan bagian dari roadmap perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Pinjaman sosial adalah alat pembiayaan berkelanjutan untuk membiayai proyek-proyek sosial, terutama yang mempunyai dampak sosial positif pada masyarakat yang terkena dampak.

Pendanaan ini diberikan kepada kelompok sasaran termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pengusaha perempuan, produk/jasa/perbankan dan pelajar dengan akses terbatas.

Contoh produk penyaluran pinjaman sosial adalah produk Cresi, KCA, Kupedes dan Arrum BPKB.

Kredit adalah pinjaman (kredit) berjangka waktu tetap yang menggunakan jaminan kredit sebagai jaminan kredit dan/atau asuransi hipotek, yang diberikan kepada pengusaha kecil dan pengusaha kecil yang membutuhkan dana untuk pengembangan usaha.

Dengan produk Kredit Cepat Aman (KCA), masyarakat bisa mendapatkan pinjaman gaji mulai dari Rp50 ribu hingga Rp500 juta atau lebih dengan bunga wajar selama 15 hari. Sistem pelunasan pinjaman KCA disusun secara angsuran paling lama empat bulan dan dapat diperpanjang.

Kupedes merupakan salah satu produk pinjaman usaha yang ditawarkan oleh Pagadian, lembaga keuangan terpercaya di Indonesia. Kupedes dirancang khusus untuk mendukung pengembangan usaha atau usaha kecil yang layak secara finansial.

Arrum BPKB merupakan pembiayaan syariah untuk pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan jaminan BPKB untuk kendaraan.

Saat ini penerbitan obligasi berdasarkan prinsip keberlanjutan diatur dalam Peraturan Otoritas Pengawas Keuangan (POJK) no. 18 dari tahun 2023.

Dalam peraturan tersebut, pembiayaan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan investasi pada program sosial dan lingkungan.

Dengan demikian, prinsip keberlanjutan atau obligasi yang terkait dengan keberlanjutan dapat berkontribusi terhadap target emisi karbon nasional atau Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (ENDC) melalui aktivitas yang dilakukan oleh peminjam atau lender.

Dalam Peraturan PT Pegadaian Nomor 10 Tahun 2020 tentang Kebijakan Perkreditan Pegadaian terdapat pernyataan bahwa pinjaman yang diberikan bukan untuk industri yang merugikan lingkungan.

Hal ini juga didukung dengan penerapan langkah konservasi keanekaragaman hayati melalui penanaman 64.630 jenis pohon dan terumbu karang pada tahun 2022.

Untuk POJK no. Pasar obligasi ramah lingkungan global tumbuh dari $1,48 miliar pada tahun 2007 menjadi $173,61 miliar pada tahun 2017, dan diperkirakan akan mencapai $257,7 miliar pada tahun 2020.

Berdasarkan data Climate Bond Initiative, penerbitan obligasi ramah lingkungan (green bond) di Indonesia, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun korporasi, berjumlah $2,7 miliar pada April 2019. Jumlah tersebut mewakili 39 persen dari total hasil investasi obligasi hijau yang diterbitkan seluruh negara anggota ASEAN.

Selain itu, Pegadaian juga sedang membuat roadmap penerapan ESG di perusahaannya. Peta jalan tersebut akan disusun berdasarkan hasil baseline, analisis kesenjangan menggunakan kriteria ESG global dan perbandingan dengan perusahaan sejenis.

Melalui roadmap ini, PT Pegadaian akan melakukan perbaikan dalam integrasi ESG ke dalam budaya perusahaan, sehingga dapat mengembangkan inisiatif berkelanjutan yang dapat digunakan untuk mengeluarkan pinjaman terkait keberlanjutan, pinjaman sosial, dan pinjaman ramah lingkungan.

Pada tahun 2024, tujuan ESG PT Pegadaian adalah melakukan evaluasi kinerja ESG dari perusahaan-perusahaan yang diperingkat secara internasional. Hal ini diperlukan sebagai tingkat validasi terhadap kinerja ESG PT Pegadaian secara keseluruhan.

Pemeringkatan ESG akan dilakukan oleh lembaga independen yang diakui secara internasional sebagai pernyataan kepada pemangku kepentingan atas kinerja yang dituangkan dalam Laporan Keberlanjutan.

Dengan menerapkan penilaian kinerja ESG, Pegadaian juga melakukan perbaikan kesenjangan faktor ESG di perusahaan dan juga meningkatkan kesadaran insan Pegadaian terhadap inisiatif ESG.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours