PTBA kembangkan lahan basah buatan untuk pemulihan lingkungan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – PT Bukit Asam TBK (PTBA) mengembangkan lahan basah buatan untuk menghilangkan polutan seperti logam berat dan dapat menetralisir emisi pemakan asam.

AVP Perencanaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Dedi Saptaria Rosa mengatakan lahan basah rekayasa di tambang batu bara memberikan berbagai manfaat keberlanjutan, termasuk pengolahan air limbah tambang, pemulihan ekosistem yang terdegradasi, biaya pengoperasian dan pemeliharaan yang lebih rendah, termasuk tanaman yang lebih bermanfaat energi. Bahwa lebih ramah lingkungan dan mendukung prinsip keberlanjutan.

Penggunaan metode ini merupakan wujud komitmen Bukit Asam dalam menerapkan prinsip-prinsip good mining practice, kata Dedi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Penerapan lahan basah rekayasa di PTBA meliputi dua model yaitu sistem lahan basah terapung dan hutan rawa. Lahan Basah Terapung merupakan inovasi PTBA yang menggunakan pipa paralon sebagai struktur terapung di atas kolam berisi air asam tambang.

Pipa-pipa tersebut diisi bahan organik berupa kompos bokshi dan tanko, kemudian ditanam tanaman untuk menyerap logam berat tersebut.

Akar tanaman tumbuh di air asam dan menyerap logam berat. Model hutan rawa memadukan tumbuhan air dengan tumbuhan rawa.

Berbagai tumbuhan yang digunakan sebagai penyerap logam berat berupa besi (Fe) dan mangan (Mn), yaitu akar wangi (Vetivaria zizaniodes), melati air (Echinodorus palefolius), Loncida (Nucleo orientalis), Rawa Jelutung (Dyra costulata), Balangeran (Shoria balangeran), Gelam (Melaleuca leucadendron), Kayu Putih (Melaleuca cajuputii).

Air tambang yang telah diolah dan memenuhi persyaratan kualitas lingkungan kemudian digunakan kembali untuk berbagai keperluan, seperti pembersihan fasilitas penanganan batubara, pemenuhan kebutuhan air bersih kantor pertambangan, dan lain-lain.

“Pemanfaatan air tambang untuk menunjang operasional penambangan dapat memberikan manfaat yang optimal dan efisiensi penggunaan air permukaan,” kata Dedi.

Selain itu, Dadi menekankan komitmen kuat PTBA untuk selalu menerapkan kaidah keteknikan pertambangan yang baik sehingga kegiatan operasional dapat efektif, efisien, aman, dan ramah lingkungan.

“Aspek keberlanjutan sangat penting bagi Bukit Asam dalam upayanya menyediakan energi tanpa henti untuk negara. Hal ini juga sejalan dengan visi Bukit Asam yaitu menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan,” katanya

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours