Pulau Seribu sosialisasi pembangunan “breakwater” Rp57 miliar

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu (Pemkab Pulau Seribu), Provinsi DKI Jakarta, menyampaikan rencana pembangunan tanggul pemecah gelombang senilai Rp 57 miliar di kawasan itu kepada masyarakat setempat untuk meminta banyak saran dan masukan.

Sosialisasi ini untuk meminta masukan dan saran warga mengenai penempatan tanggul yang sesuai dengan arah gelombang, kata Kepala Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu Yudo Widiatmoko di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, infrastruktur tersebut akan dibangun di tiga lokasi yakni Pulau Panggang, Pulau Lancang, dan Pulau Tidung.

Breakwater di Pulau Panggang ini rencananya akan dibangun bersebelahan dengan Pulau Hexagon dengan perkiraan panjang 350 meter.

Kemudian menuju Pulau Lancang tepatnya ke Gusung Klanceng yang panjangnya sekitar 250 meter. Kemudian di Pulau Tidung di sisi utara dengan panjang mencapai 300 meter.

Anggaran pembangunan ketiga pulau tersebut ditetapkan sebesar Rp57 miliar dengan perkiraan selesai Desember 2024, ujarnya.

Menurut dia, landasan mendasar pembangunan pemecah gelombang ini adalah semua dari dan untuk masyarakat, baik itu musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), konsultasi masyarakat, surat permohonan atau permohonan.

“Seluruh usulan dari sosialisasi ini akan dicermati dan dipertimbangkan, dipetakan, diukur dan direncanakan dengan tim profesional dan diharapkan selesai pada bulan Desember,” ujarnya.

Ketua RW 03 Pulau Panggang, Nur Lela, mendukung pembangunan breakwater tersebut karena diharapkan dapat memulihkan lahan yang tergerus gelombang laut.

“Kami siap memantau proyek ini dan melaporkan jika kontraktor tidak konsisten melaksanakan proyek. Mudah-mudahan bisa dilaksanakan dan selesai tepat waktu,” kata Nur.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours