Puluhan Mobil Listrik Canggih Siap Mengaspal di IKN di HUT RI ke-79

Estimated read time 2 min read

TEL AVIV – Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu mengatakan pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh “membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.”

“Tidak ada belas kasihan bagi mereka yang sekarat,” tulis Elihu dalam postingannya di X.

“Tangan besi yang memukul mereka adalah tangan yang akan memberikan kita kedamaian dan kenyamanan serta membuat kita bisa hidup damai bersama mereka yang menginginkan perdamaian,” ujarnya.

Sementara itu, Sami al-Arian, direktur Pusat Islam dan Urusan Global di Universitas Zaim Istanbul, menggambarkan Israel sebagai “anjing gila yang tidak bisa dikendalikan.”

Dia menyebut Israel sebagai “negara teroris” setelah Haniyeh terbunuh di ibu kota Iran, Teheran.

“Ini bukanlah tindakan masyarakat beradab yang diakui di seluruh dunia. Kita berbicara tentang dampak (pembunuhan) yang sangat penting,” kata al-Arian kepada Al Jazeera.

Dia menekankan: “Ini adalah eskalasi besar; apa yang terjadi kemarin di Lebanon, apa yang terjadi hari ini di Teheran. Ini adalah eskalasi yang dilakukan (Israel) dan ini akan mempunyai konsekuensi besar.”

Al-Arian meminta AS untuk “merebut negara tanpa hukum ini” sebelum keadaan menjadi “di luar kendali”.

Rami Khouri, peneliti di Washington DC Arab Center dan peneliti senior di American University of Beirut, mengatakan kepada Al Jazeera tentang pembunuhan Haniyeh.

“Salah satu tujuan Israel di Gaza adalah menghancurkan Hamas sebagai sebuah gerakan,” kata Khouri kepada Al Jazeera, namun karena ternyata “sulit”, mereka malah berkata, “Oke, kami akan membunuh semua pemimpinnya.”

Dia berkata: “Pembunuhan Haniyeh di Iran bisa menjadi bagian dari proses tersebut.

Khouri mengatakan pembunuhan para pemimpin kelompok seperti Hamas dan Hizbullah adalah rencana jangka panjang Israel, namun ia mengatakan rencana tersebut tidak berhasil karena pembunuhan sebelumnya telah memicu dukungan publik terhadap tindakan tersebut.

Berbicara tentang peristiwa 7 Oktober, Khouri mengatakan: “Tidak jelas apakah sayap politik yang dipimpin oleh Haniyeh mengetahui tentang serangan angkatan bersenjata.”

“Kita dengar ada yang bilang tahu, ada yang bilang tidak, dan kita akan tahu kalau buku sejarah sudah ditulis,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours