Puluhan Ribu Warga Hadiri Diskusi Literasi Digital di Arena Inhu Fest 2024

Estimated read time 2 min read

INDRAGIRI HULU – Diskusi literasi digital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau dan komunitas pemuda setempat di Stadion Narasinga, Inhu, Minggu (28/7/2021). 2024) ) berlangsung meriah.

Panel berbalut Takswoh juga dimeriahkan oleh penyanyi Dandut Siti Badriah untuk menghibur puluhan ribu panelis. Mengusung tema “Keamanan Data Pribadi dalam Transaksi Online”, diskusi offline “Chip-in” pada acara Inhu Fest 2024 dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada pemuda dan organisasi kepemudaan (komunitas) di Inhu dan sekitarnya mengenai keamanan data pribadi. data pribadi dalam transaksi online Sekitarnya.

Diawal diskusi, Kepala Dinas Penerapan E-Government, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indragiri Hulu Ade Khairani Nasution mengatakan, keamanan data menjadi semakin penting di era digital. Kebocoran data dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Dari penipuan, pencurian identitas hingga kerugian finansial yang besar.

“Memahami taktik penjahat dunia maya yang terus berkembang adalah langkah pertama untuk melindungi diri Anda dan bisnis Anda. “Melindungi data pribadi dan privasi adalah wajib bagi pengguna digital,” jelas Ade dalam keterangan resminya, Minggu (28 Juli 2024).

Dalam diskusi berformat talkshow tersebut, Ade mengenang bahwa di masa lalu banyak terjadi peristiwa kebocoran data yang masih menggunakan skema penipuan sewenang-wenang. Para penipu melakukan aksinya tanpa pandang bulu.

Mereka, lanjut Ade, belum mendapat informasi konkrit mengenai sasarannya. Serangan penipuan secara historis tersebar luas dan kurang efektif karena pelakunya hanya mengandalkan keberuntungan untuk menemukan korban yang mudah tertipu.

“Bedanya pembobolan data dan penipuan saat ini lebih terstruktur. “Hasil dari pembobolan data adalah para pelaku kejahatan memiliki informasi yang lebih komprehensif mengenai target mereka dan dapat menyerang korban dengan lebih tepat dan efektif,” kata Ade.

Ade menambahkan, penipuan saat ini lebih terstruktur karena pelaku telah mengetahui informasi pribadi, nomor telepon, dan profil korban. Anda dapat menargetkan sasaran yang lebih spesifik dan kini memiliki dampak yang lebih besar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours