Puluhan Siswa SMP Labschool Kebayoran Dikirim ke Jepang dan Spanyol

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – SMP Labschool Kebayoran yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akan mengirimkan puluhan siswanya ke Jepang dan Spanyol untuk mengikuti kompetisi cerita rakyat tingkat internasional. Mereka pun rela menampilkan keindahan budaya Indonesia, khususnya tari tradisional Lampung yang tak kalah dengan budaya negara lain.

“Setiap tahun kami mengikuti lomba cerita rakyat di luar negeri, tahun lalu kami ke Italia, Turki, dan tahun ini ke Spanyol dan Jepang,” kata Yati Suvartini, kepala sekolah SMA Labschool Kebayoran, pada acara perpisahan misi budaya, Jumat (14/1). 6)/2024).

Dijelaskannya, puluhan siswa kelas VIII dikirim ke Jepang dan Spanyol untuk menjalankan misi kebudayaan tersebut. Mereka menampilkan budaya Indonesia kepada dunia.

“Kami akan berangkat ke Spanyol pada 27 Juni dan Jepang pada 28 Juni, beda hari, akan berada di sana selama 10 hari. Kebetulan tahun ini kami akan membawa budaya dari Lampung, mengikuti lomba tari, menyanyi, dan cabang. membawakan budaya Ponorogo “Alhamdulillah kita menang,” ujarnya.

Ia menuturkan, puluhan muridnya mengikuti International Folklore Competition sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Mereka juga dapat memperoleh pemahaman dan pengalaman yang diperlukan untuk membangun karakter anak yang sukses dan berbudaya.

Aqila Putri Tangjaya, perwakilan siswa SMA Labschool Kebayoran mengatakan, dirinya dan teman-temannya yang masih duduk di bangku kelas VIII telah berlatih keras untuk menampilkan keindahan budaya Lampung ke negeri Sakura dan Matador. Oleh karena itu, ia berharap dapat menunjukkan hasil latihannya dengan baik di hadapan dunia.

“Untuk persiapan misi kebudayaan ini kami menggunakan 20 kali latihan dan pertemuannya berlangsung 2-3 jam. Tujuannya, berharap memperoleh hasil yang terbaik, kami berlatih secara maksimal,” jelasnya.

Salah satu budaya Lampung yang akan dihadirkan adalah tari Dapunta Ratu Sekerumong. Tarian tersebut melambangkan keagungan Ratu Sekerumong pada saat Sekala Brak memimpin Kerajaan Lampung.

Namun pada masa pemerintahannya, seiring berkembangnya ajaran Islam, terjadilah konflik kekerasan yang membuat ratu khawatir dan marah. Meski akhirnya menjadi ratu yang bijak, ia menerima ajaran Islam di kalangan rakyatnya. Pemerintahannya memasuki masa kejayaannya.

Sementara itu, Pembina SMA Labschool Kebayoran, Arief Rachman menambahkan, misi kebudayaan yang diikuti siswa sekolah tersebut dinilai penting karena sejatinya pendidikan tidak hanya mencari kecerdasan otak tetapi juga memurnikan emosi. Selain itu, mereka juga bisa menunjukkan kepada negara-negara di dunia bahwa Indonesia adalah negara besar dengan budaya yang berbeda-beda.

“Kita punya ribuan bahasa, ratusan tradisi. Pasti menjadi pengalaman yang sangat berharga, dan akhirnya mereka (para pelajar) akan menjadi pemimpin yang disegani bangsa Indonesia (di masa depan),” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours