Puluhan warga tewas akibat pertikaian suku di Pakistan barat laut

Estimated read time 2 min read

KARACHI, Pakistan (ANTARA) – Puluhan orang tewas dalam serangkaian bentrokan suku di barat laut Pakistan selama lima hari terakhir sebelum kedua suku yang bertikai mencapai gencatan senjata sementara pada Rabu (25/9).

Pertempuran terjadi di beberapa bagian distrik Kurram yang bergejolak di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang berbatasan dengan Afghanistan, Sabtu lalu akibat perselisihan antara dua keluarga mengenai penanaman benih.

Sajid Turi, mantan anggota dewan Kurram dan anggota jirga, atau dewan suku, mengatakan melalui telepon dari Anadolu bahwa dua faksi yang bertikai, faksi Syiah dan Sunni, telah menyetujui gencatan senjata.

“Kedua belah pihak mencapai gencatan senjata hari ini (Rabu), namun saya tidak yakin berapa lama gencatan senjata ini akan bertahan,” kata Turi, mengacu pada situasi yang bergejolak di distrik tersebut.

Menurutnya, sedikitnya 20 hingga 25 orang dari kedua belah pihak tewas dalam pertempuran yang berlangsung selama lima hari tersebut.

Seorang jurnalis lokal, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada Anadolu melalui telepon bahwa jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi.

Distrik Kurram, sekitar 218 km dari ibu kota provinsi Peshawar, sering menjadi saksi konflik suku dan komunal dalam beberapa tahun terakhir.

Kota distrik Parachinar adalah salah satu dari sedikit daerah yang didominasi Syiah di Pakistan yang mayoritas penduduknya Sunni.

Setidaknya 43 orang tewas dan 180 lainnya terluka dalam bentrokan suku berkepanjangan yang memicu sengketa tanah di Kurram pada bulan Juli tahun ini.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours