Punah pada 1920, Sehelai Bulu Burung Huia Harganya Tembus Rp450 Jutaan

Estimated read time 2 min read

WELLINGTON – Bulu burung Huia yang telah punah terjual seharga US$28.417 (R454 juta), menjadikannya bulu termahal di dunia.

Rumah Lelang Webb Selandia Baru mengatakan pada Minggu (26 Mei 2024) bahwa wol tersebut terjual di atas perkiraan $1.800, menurut laporan AFP.

Penjualan tersebut melampaui rekor sebelumnya sebesar $5.150 pada tahun 2010.

Burung huia dianggap suci oleh suku Maori dan bulunya digunakan sebagai hiasan kepala.

Penampakan terakhir spesies ini terjadi pada tahun 1907, namun beberapa penampakan yang belum terverifikasi dilaporkan selama 30 tahun berikutnya.

Leah Morris, kepala seni dekoratif di Webb Auctioneers, mengatakan:

Morris mengatakan kepada BBC bahwa bulu rekor dunia itu berada dalam “kondisi sempurna”.

Huia adalah burung penyanyi yang telah punah dari Selandia Baru. Burung ini terkenal dengan bulunya yang indah, terutama bulu burung jantan berujung putih. Bagi masyarakat Maori, bulu Huia adalah sesuatu yang sakral dan simbol status tinggi. Bulu digunakan sebagai hiasan kepala upacara dan hanya dikenakan oleh orang-orang berpangkat tinggi.

Pada awal abad ke-20, suku Huia menjadi korban perburuan liar untuk diambil bulunya yang berharga. Selain itu, habitatnya juga rusak akibat penggundulan hutan. Akibatnya, Huia menghilang pada tahun 1920-an.

Pada tahun 2024, bulu Huia jantan dilelang dengan harga NIS 46.521 atau setara sekitar Rp 457 juta. Hal ini menjadikan bulu ini termasuk bulu burung termahal di dunia.

Meski Huia sudah punah, bulunya masih dihormati dan dihargai oleh masyarakat Maori. Bulu-bulu ini disimpan sebagai pusaka keluarga dan sering digunakan dalam upacara adat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours