PUPR tuntaskan penataan Waterfront City Pangururan KSPN Danau Toba

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan penataan kawasan Panguran Waterfront City untuk menghadirkan pariwisata kelas dunia ke Danau Toba.

Menteri PUPR Basuki Hadimulajono menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur terpadu di setiap Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Oleh karena itu, Kementerian PUPR juga membuat Program Pengembangan Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.

“Untuk pariwisata harusnya diperbaiki dulu infrastrukturnya, baru sarana dan programnya, baru promosi massal. Ini yang harus kita ingat. Kalau tidak dipersiapkan, wisatawan hanya akan datang satu kali dan tidak akan datang lagi. sektor pariwisata untuk segera mengubah wajah sektor tersebut secara terpadu dan berdampak pada perekonomian daerah dan nasional,” kata Basuki di Jakarta.

Dalam upaya mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) seluruh Indonesia, Kementerian PUPR telah menata Kawasan Panguran Waterfront City di KSPN Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Kawasan seluas 64 hektar ini dikembangkan dengan menggunakan teknologi Building Information Modeling (BIM), mengikuti proses yang diterapkan pada desain konstruksi dan penggunaan material.

Sistem tersebut mencakup pembangunan jalan, penyediaan air baku dan bersih, pengelolaan limbah, sanitasi dan perbaikan kawasan pemukiman. Infrastruktur menjadi prioritas utama, disusul fasilitas pendukung dan publisitas massal untuk menarik wisatawan.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Kawasan Perumahan Direktorat Jenderal Cipta Karya Wahyu Kusumosunto mengatakan kawasan Waterfront City Panguraran direncanakan dengan anggaran Rp161,5 miliar, bersamaan dengan Panorama Tele. daerah. Konstruksi dimulai pada 19 September 2022 dan selesai pada 23 Januari 2024.

Menindaklanjuti penerapan sistem tersebut, kawasan eksisting Panguraran Waterfront City mendapat wajah baru dan dilengkapi dengan berbagai instalasi seni yang dirancang untuk memperkaya pengalaman wisata di Danau Toba. Beberapa instalasi tersebut antara lain patung Borspati Tano dan Boru Saniang Naga yang mencerminkan budaya Batak, kemudian patung Toba Pustaha dan Tao Kavita yang mewakili kekayaan sastra daerah, serta pameran batuan geologi Toba yang bersifat mendidik. .

Selain itu, atraksi seni air mancur “A Menari” dan panggung terapung “A Natio” akan menjadi pusat pertunjukan seni dan budaya. Juga akan ada “A Maragondang”, sebuah instalasi seni musik yang memainkan musik tradisional Batak. “Dan instalasi air mancur kering Taman Rohani dan Rohani Plaza juga memberikan refleksi kedamaian dan ruang spiritual,” kata Wahoo.

Kawasan Pangurran Waterfront City juga akan menjadi tempat Galeri Samosir yang akan menampilkan kekayaan budaya dan sejarah Samosir. Di dalamnya terdapat instalasi seni tradisional “Solu Bolon” ​​dan ukiran totem Batak. Selain itu, storytelling sign yang ada di tepi pantai Pangurran juga akan memberikan informasi mendalam mengenai sejarah dan budaya setempat.

Dengan berbagai fasilitas modern dan instalasi seni yang kaya akan nilai budaya, penataan kawasan bertujuan untuk meningkatkan daya tarik Danau Toba sebagai destinasi wisata utama yang menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Penyediaan Kawasan Pangurran Waterfront City merupakan komitmen Pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata berbasis pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan kearifan lokal.

Kawasan Danau Toba diharapkan dapat diakui dunia internasional sebagai destinasi wisata dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan pengalaman tak terlupakan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours