Pupuk Indonesia Dorong Regenerasi Petani Melalui Program Dambaan

Estimated read time 3 min read

Jakarta – PT Pupuk (Persero) Indonesia telah mendapat pengakuan atas kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Program Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL) program wisata komunitas ‘Dambaan’ atau ‘Sustainable Good Impact’ di Desa Ding Kolon, Jawa Tengah, mendapat penghargaan platinum pada BISRA 2024.

Vice President Creating Shared Value (CSV) Pupuk Indonesia, Mochamed Radito, mengatakan penghargaan tersebut merupakan bukti bahwa program TJSL sebagai bagian dari implementasi ESG Pupuk Indonesia dapat membawa dampak berkelanjutan Sebagai perusahaan, Pupuk Indonesia terus mengembangkan inisiatif-inisiatif yang berdampak positif dan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk menyemangati kembali petani di Indonesia, sekaligus membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Popok Indonesia tidak hanya mampu menghasilkan produk dan jasa pertanian yang berkualitas. Melalui program CSV yang menjadi bagian dari TJSL, Pupuk Indonesia juga berkomitmen untuk terus berkontribusi kepada masyarakat. CSV kami rencanakan dengan melihat kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat, kata Radito dalam keterangannya, Senin (1/7/2024), agar “keberadaannya benar-benar dirasakan manfaatnya secara terus menerus.”

Pupuk Indonesia mengundang Generasi Z dari berbagai daerah di Indonesia untuk membantu petani dan masyarakat melalui program Dambaan Social Tour. Skema ini sudah dilaksanakan pada tahun 2023 di Desa Ding Kulun, Kecamatan. Bator, Q. Banjaranga, Jawa Tengah

Program Damban Social Tour sendiri merupakan program rekreasi yang penuh dengan kegiatan sosial yang melibatkan generasi muda, biasanya dari kalangan sekolah atau universitas, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jenis jasa yang diberikan adalah jasa pertanian, jasa lingkungan hidup, dan jasa pendidikan. Melalui program ini, generasi Y juga diharapkan dapat memperoleh pengalaman sosial yang dapat memperkaya wawasannya.

Dalam bidang pertanian, program ini memberikan pelatihan-pelatihan terkait pertanian seperti pemupukan, sarana produksi pertanian (spherodi), dan lain-lain kepada para petani. Sedangkan dari aspek lingkungan, relawan akan membantu pengelolaan sampah dan penanaman pohon. Selain itu dari aspek pendidikan, para relawan diberikan pelatihan pertanian sebagai pengabdian di wilayah tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, Popok Indonesia juga memberikan sejumlah bantuan yang sesuai dengan materi wisata, antara lain penyediaan sarana produksi pertanian (sparodi), transportasi dan tempat sampah yang ditempatkan di sepanjang jalan desa, bibit, dan sarana pendidikan bagi sekolah-sekolah yang berada. Tujuan layanan pendidikan.

Radityo menjelaskan, program tersebut merupakan penerapan program TJSL dengan konsep Creating Shared Value (CSV), dimana komunitas terlibat dalam rantai bisnis perusahaan dan memberikan manfaat nilai bagi perusahaan dan masyarakat. Program ini memenuhi dua strategi CSV, yaitu menciptakan posisi pasar bagi produk perusahaan (product and market rethinking) dan mengaktifkan pemangku kepentingan lokal dalam upaya mengurangi permasalahan sosial dan lingkungan (activating clustered local development).

Selain itu, melalui program ini, perusahaan membantu modernisasi petani dengan memberikan bahan-bahan pertanian kepada para relawan.

“Penghargaan ini tentunya menjadi motivasi bagi kami untuk menjalankan program TJSL yang lebih inovatif dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat, sehingga semakin mempererat hubungan harmonis dan membantu Pupuk Indonesia dalam menjalankan tugasnya demi pelestarian ketahanan pangan nasional.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours