Putin cantumkan syarat memulai perundingan perdamaian dengan Ukraina

Estimated read time 2 min read

MOSKOW (ANTARA) – Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya pada Jumat menjelaskan bagaimana Rusia ingin mengakhiri perang di Ukraina dan memulai perundingan damai.

Dalam pertemuan dengan pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow, Putin mengatakan bahwa Rusia akan segera menghentikan operasi militer jika Ukraina membatalkan tujuan bergabung dengan NATO.

“Setelah Ukraina mulai menarik pasukannya dari Donbass dan Novorossiya (wilayah) dan berjanji untuk tidak bergabung dengan NATO, Federasi Rusia akan melakukan gencatan senjata dan mempersiapkan perundingan. Saya kira hal itu tidak akan memakan waktu lama,” kata Putin.

Putin juga meminta Ukraina untuk menarik pasukannya dari wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia, empat wilayah di timur negara itu yang menurut Rusia akan dianeksasi pada tahun 2022 dalam sebuah tindakan yang tidak diakui.

Presiden juga mengatakan bahwa dia tidak menganggap Volodymyr Zelenskyy sebagai presiden sah Ukraina setelah masa jabatannya berakhir pada 20 Mei dan mencatat bahwa parlemen negara itu, Verkhovna Rada, adalah satu-satunya yang sah.

Rusia melancarkan perang pada 24 Februari 2022. Sehubungan dengan perang tersebut, Ukraina mengumumkan bahwa darurat militer tidak mengizinkan pemilihan presiden berlangsung.

Sebelum dimulainya perang, prospek Ukraina untuk bergabung dengan NATO dianggap kecil, meskipun harapan ini semakin kuat seiring dengan berlanjutnya konflik.

Pengumuman Putin datang sehari setelah negara-negara G7 mengumumkan pinjaman baru sebesar US$50 miliar (Rs 812,77 triliun) ke Ukraina.

Tak hanya itu, Amerika Serikat dan Ukraina juga menandatangani perjanjian keamanan berdurasi 10 tahun yang bertujuan untuk memastikan bantuan Barat kepada negara-negara yang terkena dampak konflik akan terus berlanjut selamanya.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours