Putin Tegaskan Dukungan Rusia untuk Kemerdekaan Palestina

Estimated read time 2 min read

MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow mendukung penyelesaian damai seluruh konflik, termasuk konflik di Timur Tengah.

Pernyataan Putin tersebut disampaikan pada Selasa (13/08/2024) saat bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas yang berada di Moskow dalam kunjungan tiga hari.

Putin memuji “hubungan Rusia yang panjang dan mengakar dengan dunia Arab, dan khususnya dengan Palestina,” dan menambahkan “kekhawatiran mendalam bahwa krisis kemanusiaan sedang terjadi di Palestina saat ini.”

Menurut Presiden Rusia, asal muasal konflik di Gaza adalah akibat dari pengabaian komitmen internasional untuk mendirikan negara Palestina merdeka.

“Untuk membangun perdamaian yang langgeng dan dapat diandalkan di kawasan, semua resolusi PBB harus dilaksanakan, pertama-tama, pembentukan negara Palestina yang merdeka,” kata Putin.

Dia melanjutkan dengan mengatakan, “Kami telah melakukan pekerjaan ini sejak lama dan tidak berubah karena perubahan politik.”

Presiden Rusia mengatakan situasi di Gaza “sangat mengkhawatirkan” karena banyaknya korban jiwa, terutama perempuan dan anak-anak.

Menurut informasi dari PBB, jumlah korban tewas mencapai 40.000, menurut Putin.

“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung rakyat Palestina. “Seperti yang Anda ketahui, kami mengirimkan 700 ton bantuan,” kata Putin.

Berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Rusia, Abbas berkata: “Kami merasa Rusia adalah salah satu sahabat terdekat rakyat Palestina.”

Ia mengatakan, sejak tahun 1947, lebih dari 1.000 resolusi telah diadopsi oleh Majelis Umum PBB dan Dewan Keamanan PBB.

“Satu resolusi, jika diterapkan, dapat membantu rakyat Palestina mewujudkan hak-hak mereka,” kata Abbas, seraya menambahkan: “Namun, karena tekanan dari Amerika Serikat, tujuan ini gagal.”

Negara-negara Barat yang pro-Palestina mendukung Otoritas Palestina, yang diakui secara internasional sebagai perwakilan rakyat Palestina, namun menyaingi Hamas dan menguasai sebagian Tepi Barat.

Saat ini, Negara Palestina diakui oleh 146 anggota PBB dan separuh anggota G20, termasuk Tiongkok, India, Meksiko, Brasil, Afrika Selatan, dan Turki.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah untuk tidak mengizinkan pembentukan negara Palestina yang berfungsi penuh.

Namun, terjadi penurunan tajam dukungan Barat terhadap Israel di Israel karena meningkatnya jumlah kematian akibat pendudukan Israel di Gaza.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours