Putin Ungkap Tujuan Perjalanan ke Korea Utara

Estimated read time 2 min read

MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow dan Pyongyang akan mengupayakan pengaturan perdagangan dan keamanan yang bebas dari tekanan Barat.

Penjelasan tersebut diungkapkan Putin sebelum kunjungannya ke Korea Utara pada Selasa (18 Juni 2024).

Presiden Rusia menguraikan tujuannya dalam sebuah artikel yang diterbitkan di harian utama Korea Utara Rodong Sinmun.

Putin mengatakan: “Untuk membawa lebih banyak demokrasi dan stabilitas dalam hubungan internasional, Rusia dan Korea Utara akan mengembangkan mekanisme perdagangan alternatif dan solusi bersama yang tidak dikendalikan oleh Barat, bersama-sama menentang pembatasan sepihak yang ilegal, dan membangun landasan yang kuat di Eurasia. Kesetaraan dan arsitektur keamanan yang tidak dapat dipisahkan.

Dia juga berjanji untuk memperkuat “pertukaran antar masyarakat” antara kedua negara, termasuk “mobilitas akademik” antara institusi pendidikan tinggi, pariwisata, “dan pertukaran budaya, pendidikan, pemuda dan olahraga” untuk meningkatkan kepercayaan diri dan saling pengertian dan kemakmuran.

Putin mengingatkan warga Korea Utara bahwa pasukan Soviet membantu membebaskan mereka dari pendudukan Jepang pada tahun 1945 dan bahwa Moskow adalah negara pertama yang mengakui Republik Rakyat Demokratik Korea dan menjalin hubungan diplomatik dengan Pyongyang.

Uni Soviet juga membantu membangun kembali negara tersebut dengan dukungan Amerika Selatan setelah kehancuran akibat Perang Korea (1950-1953).

“Rusia selalu mendukung dan akan mendukung heroik Korea Utara dan rakyat Korea Utara dalam perjuangan mereka melawan musuh yang berbahaya, agresif, dan berbahaya demi kemerdekaan, identitas, dan hak untuk secara bebas memilih jalur pembangunan,” tulis presiden Rusia.

Kunjungan hari Selasa ini akan menjadi kunjungan pertama Putin ke Korea Utara sejak pertemuannya dengan Kim Jong Il pada tahun 2000.

September lalu, ia menjamu pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong-un, di stasiun luar angkasa Vostok di Rusia timur.

Kremlin mengatakan delegasi Rusia juga termasuk Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Wakil Perdana Menteri Pertama Denis Manturov, Menteri Pertahanan Andrei Belousov, Menteri Kesehatan Mikhail Murashko, Menteri Transportasi Roman Starovot, Direktur Roscosmos Yuri Borisov dan Kereta Api Rusia. Kepala Oleg Belozorov.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours