Rafah, Kota Bersejarah yang Tercatat dalam Prasasti Mesir Kuno 3.000 Tahun Lalu

Estimated read time 2 min read

Rafah – Rafah adalah kota paling selatan di Jalur Gaza, Palestina. Rafah kini dikepung dan terus-menerus diserang Israel.

Rafah menjadi pusat perhatian dunia setelah seruan “All Eyes On Rafah” dilontarkan di media sosial sebagai wujud solidaritas dan kemanusiaan terhadap korban serangan militer Israel.

Kota Rafah memiliki sejarah 3 ribu tahun. Faktanya, namanya muncul dalam prasasti Mesir kuno yang berasal dari abad ke-13 SM. Berbeda dengan saat ini, luas Rafa hanya 64 kilometer persegi dan kondisinya seperti kota tenda darurat.

Sejarah Rafa dimulai pada masa transisi antara kerajaan dan dinasti kuno dan abad pertengahan yang berbeda. Hal ini berlanjut hingga keputusan bersama Inggris-Utsmaniyah memulai proses pembagian kota menjadi dua entitas terpisah.

Dikutip dari laman Middle East Eye (MEE), Kamis (30/5/2024), Rafah diyakini telah dihuni selama lebih dari 3.000 tahun. Ini dimulai sebagai pemukiman yang tumbuh di sekitar oasis gurun yang menghubungkan Semenanjung Sinai dengan Gaza.

Kota ini disebut Rubihava oleh orang Mesir kuno, Rafia oleh orang Yunani dan Romawi, Rafia oleh orang Israel, dan Rafa oleh orang Arab.

Tertulis dalam sejarah bahwa Rafa adalah pertempuran Rafia SM. Pada tahun 217. Salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah kuno, melibatkan sekitar 150.000 prajurit dan hampir 200 gajah.

Itu adalah konflik antara Kerajaan Ptolemeus dan Kekaisaran Seleukia di wilayah Qal di Suriah, yang sekarang dikenal sebagai Suriah dan Lebanon modern.

Beberapa dekade kemudian, pada tahun 193 SM, Rapha, yang saat itu disebut Rapha, menjadi tempat di mana putri Seleukia Cleopatra I menikah dengan Ptolemy V.

Rafah kemudian sempat diperintah oleh kerajaan Hasmonean setelah ditaklukkan oleh raja Yahudi Helenistik Yanai Alexander. Kemudian jatuh ke tangan Roma selama kurang lebih tujuh abad.

Pada tahun 635, pada tahun-tahun pertama Islam, tentara Kekhalifahan Rashidun merebut kota itu dari Bizantium. Kerajaan ini kemudian berada di tangan beberapa penguasa dan dinasti Islam, di antaranya Bani Umayyah, Abbasiyah, dan kemudian Ottoman.

Selama abad pertama pemerintahan Islam, Rafah dikenal sebagai tempat peristirahatan para pedagang keliling. Menurut sejarawan abad ke-11, terdapat hotel, toko, pasar, dan masjid di sini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours