Raih Emas di Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo: Kado HUT ke-79 RI

Estimated read time 3 min read

Vedric Leonardo telah meraih medali emas sepanjang sejarah Olimpiade Paris 2024. Pendaki tersebut meraih medali emas pertama Indonesia dengan finis 4,75 detik atau lebih cepat 0,02 detik dari Wu Peng pada final di Le Bourget Climbing Venue, Kamis (8/8/2024).

Ini merupakan emas pertama yang diraih Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Untuk Olimpiade Tokyo 2020, margin keunggulan dan angka kecepatan akan digabungkan.

“Saya senang sekali, Alhamdulillah, terima kasih kepada masyarakat Indonesia, olahraga ini tergolong baru tapi handal dan bisa dibuktikan dengan meraih emas, saya mengapresiasi keberhasilan ini dan saya bangga dengan keberhasilan ini,” kata Vedric usai turnamen.

Medali emas ini merupakan sebuah berkah dan merupakan hasil kerja keras, usaha, dedikasi seluruh tim pelatih, pemain, sahabat keluarga yang telah mendoakan dan mendukungnya. Ini merupakan kado bagi Indonesia di hari ulang tahunnya yang ke 79, tambahnya. .

Pelayaran Weda Leonardo

Perjalanan Wedrick menuju Olimpiade Paris 2024 di peringkat 1 terbilang mudah. Sejak unggulan hingga final, Vedric tak pernah merasakan kekalahan.

Di semifinal, Vedric, bermain melawan perwakilan Angkatan Darat Basa Mawem, menang. Vedrik mencatatkan waktu 4,88 detik, sedangkan Mavem mencatatkan waktu 5,26 detik.

Di babak semifinal, Weddrick bertemu Reza Ali Por, lawannya di semifinal Asian Games 2022, di mana pebalap asal Pontianak itu kehilangan medali perunggu.

Namun di Olimpiade Paris 2024, Vederic mampu membalas kekalahannya. Ia berhasil mencatatkan waktu 4,78 detik dan Ali Por 4,84 detik.

Di final, Vedrick menghadapi wakil Tiongkok Wu Peng. Keduanya bertemu di final Asian Games Hangzhou 2022, di mana Vedric menjadi juara dan merebut medali perunggu.

Di Paris, Vedric kembali menunjukkan kelasnya kepada Wu Peng. Vedric unggul 4,75 detik atau lebih cepat dari wakil China yang mencatat waktu 4,77 detik di Olimpiade Paris 2024 dan memberikan medali emas pertamanya kepada Tim Indonesia.

“Indonesia patut bersyukur dan mensyukuri kita punya sejarah perolehan medali emas di luar bulu tangkis. Ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan siapa pun, termasuk Amerika dan China. Ini akan meningkatkan peminatnya meski pada akhirnya masih ada. . Rizki Juninsyah, Bernard van Aert dan Nurul Akmal pasti bisa, kata CDM Anindya.

Pada nomor sprint putra, Sam Watson dari AS meraih medali perunggu mengalahkan Ali Pour dengan waktu 4,74 detik dan memperbaiki rekor dunia sebelumnya 4,79 detik.

Siapa yang tidak sedih, siapa yang tidak bangga Indonesia meraih medali emas pertamanya? Indonesia Raya menangis. Tapi jangan berhenti berdoa karena masih ada kesempatan lagi, kata Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Olimpiade Indonesia. Oleh panitia.

“Saya bersama Presiden IOC Thomas Bach dan NOC Prancis David Lapartient, mereka melihat bagaimana Indonesia mendapatkan emas pertamanya. Dan mereka mengucapkan selamat kepada saya. Dan itu menjadi motivasi karena kami ingin menggelar Youth Olympics 2030,” ujarnya. lanjutan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours