Rano Karno ingin pencak silat masuk kurikulum sekolah di Jakarta

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Calon wakil gubernur DKI Jakarta Rano Karno ingin memasukkan pencak silat ke dalam kurikulum Jakarta sebagai upaya melestarikan jati diri Indonesia. “Kalau itu terjadi, Insya Allah pencak silat di luar kurikulum bisa diperkenalkan di sekolah. Tidak perlu. Karate boleh, taekwondo boleh, judo boleh,” kata Rano dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa. Hal itu diungkapkan Rano saat mengunjungi kediaman Bapak Pencak Silat Dunia Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut Rano, banyak sekali pengalaman yang didapat Eddie sebagai “Bapak Pencak Silat Dunia” yang pernah menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Letkol. Jenderal. TNI (Purn) Raden Soeprapto pada tahun 1982-1987.

Dalam pertemuan tersebut, Rano sepakat akan memperkenalkan pencak silat terlebih dahulu ke sekolah tersebut karena sudah menjadi simbol jati diri bangsa Indonesia. Baca juga: Manfaat Staf Mengapa Pencak Silat Masuk Warisan Tak Benda UNESCO. semangat olah raga, olah raga dan kebudayaan.

Nantinya, guru karate yang sangat terlatih akan siap mengajar siswanya.

“Jadi Insya Allah kalau saya lakukan, pencak silat akan dimasukkan ke dalam ekstrakurikuler,” ujarnya.

Eddie berperan penting dalam mempromosikan pencak silat yang diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia.

Berkat perjuangannya, pencak silat masuk dalam daftar UNESCO pada 12 Desember 2019 melalui aksi “Komite Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya” di Kolombia.

Saat itu, Eddie menunaikan amanah sebagai pelatih Tim Olimpiade UNESCO dan Pencak Silat 2014-2019.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours