Rasa gugup dinilai Hendri Susilo sebagai biang kekalahan Semen Padang

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Pelatih Semen Padang Hendry Susilo menilai ketakutan yang dirasakan anak asuhnya di laga pembuka Liga 1 melawan Borneo FC menjadi penyebab kekalahan mereka.

Tim berjuluk Kabou Sira ini baru melakoni laga pertamanya di kompetisi Ligue 1 setelah musim lalu promosi dari Ligue 2.

Sayangnya di laga pembuka, mereka kalah 1-3 dari salah satu tim terkuat Borneo FC pada laga kandangnya di Stadion Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Rabu malam.

“Apa yang saya sesalkan telah terjadi. Gugup, gelisah, tidak percaya (trust), tidak percaya. Di awal-awal sudah terlihat jelas bahwa Borneo mampu menguasai permainan. “Tetapi itu pekerjaan rumah bagi kami, para staf pelatih,” kata Hendry dalam jumpa pers pascalaga.

Selain kepanikan, faktor lain yang turut menyebabkan kekalahan Semen Padang, menurut Hendry, adalah buruknya koordinasi permainan dan chemistry antar pemain.

Semen Padang juga memainkan pemain asing yang relatif baru untuk mereka. Satu-satunya pemain asing yang membantu membawa mereka promosi musim lalu adalah Kim Mingyu dan pencetak gol hiburan Kenneth Ngwok.

– Saya juga sudah bicara soal masalah pemain asing, tapi secara teknis itu tidak masalah. “Karena adaptasinya tertunda, masalah latihan fisik terlihat dalam dua atau tiga pertandingan,” tambah Hendry.

Terkait penggunaan wasit asing pada laga melawan Kalimantan, Hendry menilai kualitas wasit asing dan lokal sebenarnya tidak jauh berbeda.

“Saya kira perbedaannya kecil. Karena kalau saya lihat secara pribadi, wasit asing mengambil keputusan lebih baik dan lebih tegas. Itu saja,” kata salah satu dari empat pelatih lokal yang menangani klub di Ligue 1 musim ini.

Kekalahan melawan Kalimantan membuat Semen Padang berada di peringkat 14 dengan nol poin. Mereka selanjutnya akan dijamu Bali United pada Minggu (18/8).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours