Rasio peredaran uang palsu tahun ini dua PPM

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Anta

“Tahun 2024 tarifnya dua PPM. Artinya dua juta dokumen palsu untuk setiap satu juta yang digunakan,” kata Fenty Tirtasari Ekarina, Wakil Kepala Departemen Pengelolaan Keuangan Bank Indonesia. Perayaan Rupiah dan Hari Kemerdekaan” di YouTube YouTube Provinsi DKI Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, penurunan jumlah tersebut disebabkan peningkatan keamanan finansial dan koordinasi antara BI dan Departemen Anti Pemalsuan (Botasupal).

Selain itu, BI juga berupaya keras mempromosikan keaslian rupiah melalui kampanye Cinta dan Kebanggaan Memahami Rupiah (Rupiah CBP) untuk menekan penyebarannya.

Alhamdulillah bisa diturunkan tarifnya, jadi bisa dikatakan rendah, dua PPM, kata Fenty.

Diakuinya, permasalahan distribusi pendapatan di Indonesia, termasuk Jakarta, menjadi perhatian BI karena angkanya yang tinggi dan dapat mengancam ketahanan perekonomian negara.

Di Jakarta, Juni lalu Polda Metro Jaya menangkap empat tersangka di kawasan Kembangan karena menggelapkan uang sebesar Rp 22 miliar.

Draf yang diterbitkan di kantor akuntansi belum didistribusikan ke publik.

BI terus melakukan komunikasi dan edukasi kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai uang palsu, termasuk penerapan 3D (mata, tangan, mata) sebagai langkah awal untuk mengetahui apakah uang tersebut asli atau tidak.

Fenty kemudian bertanya kepada masyarakat apakah mereka menemukan uang asli itu mencurigakan sehingga tidak digunakan atau digunakan.

Sebaliknya, ambillah uang tersebut dari Bank Indonesia, kantor perwakilan BI setempat atau bank lain karena bank juga menerima laporan keuangan dengan fakta yang meragukan.

“Kalau di Jakarta bisa datang ke Gedung Bank Indonesia C,” ujarnya.

Fenty juga mengatakan, masyarakat akan rugi jika menemukan uang palsu karena tidak bisa langsung digunakan untuk berbisnis, dan tidak hanya bagi para pebisnis.

“Kami tidak akan mengganti uang palsu dengan uang asli. Namun jika uang asli dimusnahkan, kami bisa menggantinya sesuai proses hukum,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours