Reaksi JK atas Penangkapan Imam Besar Masjid Al-Aqsa oleh Israel

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Mantan Wakil Presiden (WAP) Jusuf Kalla (JK) bereaksi terhadap penangkapan Syekh Ekrima Sabri, Imam Besar Masjid Al-Aqsa, oleh polisi Israel. Imam senior Masjid Al-Aqsa ditangkap Israel setelah memimpin doa rahasia untuk pemimpin Palestina dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Saya sudah baca (beritanya), tapi belum tahu prosesnya, kata JK usai menghadiri kegiatan PMI di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (5 Mei 2024).

JK juga menghadiri pemakaman Ismail Haniyeh di kawasan Jelaila, Duhail Doha. Ismail Haniyeh dibunuh pada Rabu, 31 Juli 2024 di Teheran, Iran. Sementara itu, Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut.

Zeke mengaku berteman dengan Haniyeh sebagai sosok yang terus memperjuangkan perdamaian di Palestina dan tidak lagi berperang dengan Israel.

“Kami adalah sahabat mereka semua,” katanya. “Kami berusaha memastikan adanya perdamaian bersama karena tanpa perdamaian masyarakat tidak dapat berbuat apa-apa mengenai kesejahteraan, kejujuran, dan kehidupan beragama.”

Salah satu kerabat Syekh Ekrima Sabri mengatakan bahwa polisi Israel menggerebek rumahnya di Yerusalem Timur dan menangkapnya. Usai salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri memimpin salat rahasia Haniyeh.

Rabi berusia 85 tahun itu telah ditangkap beberapa kali sebelumnya oleh Zionis Israel. Dia juga dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki selama beberapa bulan.

Sheikha Ekrima Sabri adalah kritikus keras terhadap pendudukan Israel di wilayah Palestina selama beberapa dekade. Sebelumnya, Syekh menjabat sebagai Mufti Yerusalem dan Wilayah Palestina pada tahun 1994–2006.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours