Reaksi Keras China Terkait Pajak Mahal Mobil Listrik di Eropa

Estimated read time 2 min read

BEIJING – Produsen kendaraan listrik (EV) Tiongkok mengambil tindakan tegas menanggapi tingginya tarif yang diberlakukan Uni Eropa (UE) terhadap kendaraan listrik yang diproduksi di Tiongkok, dengan mengenakan tarif sebesar 25 persen pada mobil asal Eropa yang menggunakan mesin pembakaran internal (ICE). . .

Langkah tersebut, dilaporkan oleh CCTV, menyusul pertemuan tertutup di Beijing antara Kementerian Perdagangan Tiongkok, perwakilan enam produsen mobil Eropa, empat produsen mobil Tiongkok, serta organisasi industri dan penelitian.

Pada tahun 2023, sekitar 250 ribu mobil bermesin pembakaran internal berkapasitas mesin 2,5 liter ke atas akan diimpor ke China.

Keputusan UE untuk menaikkan tarif kendaraan listrik buatan Tiongkok memicu reaksi negatif, terutama berdampak pada perusahaan milik negara SAIC Motor yang tarifnya mencapai 48,1 persen.

Sekadar informasi, merek SAIC seperti MG dan IM yang populer di pasar Jerman juga terdampak.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan perdagangan Tiongkok mengatakan penyelidikan UE terhadap kendaraan listrik Tiongkok adalah alasan untuk mendapatkan rahasia dagang.

Proposal untuk menaikkan bea masuk pada mobil bermesin pembakaran internal besar diajukan oleh Global Times pada bulan Mei, menjelang penyelidikan UE.

Sementara itu, produsen kendaraan listrik Tiongkok memperluas operasi mereka di Eropa untuk mengurangi dampak tarif.

BYD sedang membangun pabrik di Hongaria yang diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2025, dan produksi Leapmotor T03 telah dimulai di pabrik Stellantis di Polandia.

Sementara itu, Great Wall Motor sedang mempertimbangkan untuk membangun pabrik di Jerman, Republik Ceko, Polandia atau Hongaria, dan Chery Auto berencana membuka pabrik di Barcelona, ​​​​Spanyol.

Meskipun terdapat tantangan seperti tarif dan bea tambahan, produsen kendaraan listrik Tiongkok seperti BYD mungkin dapat menyerap biaya tambahan dengan lebih baik dibandingkan produsen lain.

BYD menghadapi tarif yang lebih rendah (17,4 persen) dibandingkan rata-rata industri (21 persen), selain bea masuk yang sudah ada sebesar 10 persen.

Penyesuaian tarif UE bertujuan untuk menyamakan kedudukan sejalan dengan peningkatan pangsa pasar kendaraan listrik Tiongkok di Eropa (dari 0,5 persen pada tahun 2019 menjadi 8,2 persen pada tahun 2023).

Selain itu, pabrikan Tiongkok juga bersiap untuk memproduksi secara lokal di Eropa, yang menunjukkan adanya respons strategis terhadap tekanan tarif dan tantangan peraturan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours