Surabaya (ANTARA) – Pembalap Red Bull Max Verstappen blak-blakan soal strategi yang dipilih tim, performa mobilnya, dan gaya berkendara rivalnya di Grand Prix (GP) Hongaria, Grand Prix Hongaria Formula 1 (F1). ). , Budapest, Minggu (21/7), dimana ia finis di P5.
Hal ini menyebabkan perdebatan sengit di radio antara pembalap Belanda itu dan teknisi balap Gianpiero Lambiasse, dan kepala tim Red Bull Christian Horner dengan cepat menepis rumor perselisihan tersebut.
Kekesalan Verstappen bermula saat ia merasa didorong oleh Lando Norris di tikungan pertama. Namun setelah dia finis kedua, tim memintanya untuk mengembalikan tempatnya kepada Norris atau menghadapi penalti.
Lewis Hamilton jatuh dua kali dalam satu hari dan Verstappen turun dari posisi keempat ke posisi kelima karena garis bawah yang kuat di bendera.
Usai pertandingan, juara dunia tiga kali itu mengatakan melalui radio bahwa ia tidak perlu meminta maaf kepada tim atas perilaku terbukanya.
“Dengar, Max frustrasi dan Anda bisa memahaminya. “Dia memiliki jalur komunikasi yang sangat langsung dengan para teknisinya dan ya, ya, ini adalah sesuatu yang mereka diskusikan di antara mereka,” kata Horner seperti dikutip situs resmi F1, Selasa.
Dia menambahkan: “Mereka telah bersama selama delapan tahun dan ya, ada hal-hal yang bisa kami lakukan dalam pertandingan hari ini, kami berbicara sebagai sebuah tim.”
“Saya pikir semua orang melihat bahwa kami harus berkembang dan semua orang berupaya mencapai hal itu dan kami akan melakukan pembicaraan secara tertutup,” lanjutnya.
Horner juga ditanya apakah pra-latihan Verstappen di Hongaria sudah selesai.
“Dia tahu persis apa yang dia minta di Grand Prix dan kami percaya pada penilaiannya,” jawabnya.
Verstappen masih memimpin klasemen dengan 265 poin menjelang balapan tertutup Minggu (28/7) di Sirkuit Spa-Francorchamps Belgia, masih unggul 76 poin dari peringkat kedua Norris.
+ There are no comments
Add yours