JAKARTA – Rektor Universitas Jarsi Profesor Fasli Jalal terpilih menjadi Jenderal Gerakan Bisnis Islam untuk Reformasi Pendidikan (GUPPI). Ia juga menekankan pentingnya psikologi guna melihat kehidupan bangsa secara baik sebagaimana diatur dalam UUD 1945.
Menurutnya, upaya mendidik masyarakat memerlukan langkah-langkah yang bergantung pada keterampilan individu, komunitas, dan komunitas internasional. Dan pendidikan tidak hanya sekedar ilmu akademis, tetapi juga pembentukan karakter keimanan, ketakwaan, akhlak yang baik, kesehatan, keterampilan, kreatifitas, kemandirian dan cinta tanah air.
Baca juga: Ribuan Lowongan Peneliti BUMN Indonesia, Lulusan SMA-D3 Rata-Rata Usia 45 Tahun
Oleh karena itu, untuk menjadikan masyarakat cerdas diperlukan pendidikan perilaku, ujarnya saat peluncuran pengurus DPP GUPPI 2024-2029, dalam siaran persnya, Selasa (06/08/2024).
Ia menambahkan, moral dan nilai harus diajarkan sejak dini melalui pendidikan, budaya, dan gaya hidup yang mendukung. Landasan moral saja tidak cukup, katanya, namun moral yang baik harus dibarengi dengan kemampuan praktis dan kreatif.
“Anda harus mampu bekerja sama dan berinovasi,” kata wakil menteri pendidikan negara tersebut pada tahun 2010.
Fasli juga menjelaskan pentingnya menciptakan usaha yang tidak hanya diukur dari segi ekonomi, namun juga dari segi spiritual dan sosial. Menurut Alumnus Cornell University di New York, berbagai aktivitas yang sering dianggap biasa saja, seperti memimpin masjid atau berdakwah, ternyata memiliki nilai yang besar dari segi agama kita.
Presiden BKKBN 2013-2015 juga mengimbau masyarakat untuk melihat tantangan teknis dan peluang ekonomi sebagai peluang hidup sejahtera tanpa mengabaikan nilai-nilai kebaikan.
Ia juga menekankan peran sekolah sebagai tempat paling tepat untuk membangun kedisiplinan dan kebenaran. “Sekolah merupakan tempat yang baik untuk menanamkan nilai-nilai karena lingkungannya sangat terorganisir.” Kita harus memastikan nilai-nilai itu benar-benar terinternalisasi dalam diri siswa,” tuturnya.
Ia berharap GUPPI yang lahir pada tahun 1950 ini dapat terus berkontribusi membangun masyarakat yang cerdas dan mempunyai sikap yang sejalan dengan nilai-nilai kebaikan bangsa dalam mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045.
Selain itu, GUPPI dapat menjadi wadah untuk memodernisasi pendidikan Islam di Indonesia agar mutu pendidikan Indonesia berdaya saing di dunia. Dalam pandangannya, GUPPI merupakan organisasi Islam yang awalnya fokus berupaya mengubah dunia pendidikan Islam di Indonesia.
Pendidikan Islam di Indonesia tidak boleh hanya bergantung pada bantuan pemerintah, menurutnya seluruh aspek pendidikan harus diawasi dan dijaga. Terutama kaitannya dengan kualitas dan efektivitas pendidikan Islam di Indonesia.
Sementara itu, Wakil Presiden GUPPI Bahrul Hayat mengatakan dunia pendidikan Islam selalu mengacu pada pesantren. “100 tahun pendidikan Indonesia, tapi kita selalu bicara dunia pendidikan Islam, kalau bicara pesantren,” kata Bahrul.
Saat ini banyak masyarakat yang memilih lembaga pendidikan yang tidak hanya berbasis pada pendidikan umum namun juga berbasis pada pendidikan Islam. “Kita lihat saat ini beberapa SMA sudah mulai ramai, bahkan sekolah Islam terpadu sudah mulai bermunculan dimana-mana, di perguruan tinggi kita juga ada kemajuan,” kata Bahrul.
“Pemerintah Kementerian Agama menunjuk saya untuk membuka Universitas Islam Internasional di Indonesia, semoga menjadi sejarah baru,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal GUPPI Rusidi Zakaria mengatakan penyelesaian permasalahan ini tidak hanya di tingkat nasional. Namun di level atas juga harus diperkuat. Mari kita hilangkan itu melalui pendidikan. Oleh karena itu, GUPPI membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan yang memiliki visi,” ujarnya.
+ There are no comments
Add yours