Reku sebut investor kripto RI didominasi generasi muda

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Chief Compliance Officer (CCO) Reku Roby mengatakan 65% investor mata uang kripto di platform Reku berusia antara 18 hingga 35 tahun.

Hal ini juga membenarkan laporan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bahwa dari 20,16 juta investor cryptocurrency pada bulan April, mayoritas adalah generasi muda berusia antara 18 dan 35 tahun.

“Minat kuat generasi muda terhadap mata uang kripto antara lain didorong oleh kemudahan akses investasi. Investasi mata uang kripto bisa dimulai dari Rp 5.000,- sehingga generasi baru bisa berinvestasi sesuai kemampuan finansialnya,” kata Robbie dalam keterangan resmi. . pada hari Sabtu di Jakarta.

Selain itu, peran influencer atau Key Opinion Leader (KOL) juga penting untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap cryptocurrency.

Influencer yang berinvestasi dalam mata uang kripto untuk pertama kalinya telah membantu mengedukasi tentang mata uang kripto, cara kerjanya, dan saran investasi.

Robbie juga menekankan pentingnya influencer, mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada platform terdaftar Bappebti yang menjaga keamanan pengguna.

“Penting agar pengalaman masyarakat dalam berinvestasi mata uang kripto juga positif, karena berinvestasi pada platform yang terdaftar di Bappebti menjamin keamanan pengguna dan mencegah pelarian modal ke platform pertukaran global yang tidak terdaftar di Indonesia,” jelasnya.

Ia optimistis industri cryptocurrency di Indonesia akan terus berkembang berkat sinergi berbagai pemangku kepentingan.

Regulator telah berupaya untuk lebih memprioritaskan keselamatan investor melalui otoritas pengaturan mandiri (SRO) seperti bursa, kliring, dan penyimpanan.

Sementara itu, pelaku ekonomi terus memastikan kegiatan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini. Influencer dan komunitas juga terus mengedukasi masyarakat tentang investasi yang aman dan nyaman.

Analis Crypto Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan bahwa bullish pasar cryptocurrency saat ini semakin positif seiring dengan meningkatnya adopsi institusional, termasuk kemungkinan persetujuan penuh dan peluncuran Ethereum ETF instan, yang kemungkinan akan terjadi dalam satu atau dua bulan ke depan.

Berbeda dengan Bitcoin, Ethereum memiliki ekosistem token yang berbeda di mana pemegang ETH dapat menggunakan aset digital ini untuk memanfaatkan jaringan blockchain Ethereum dan mendapatkan imbalan. Hal ini tidak dapat dilakukan pada blockchain Bitcoin yang menggunakan konsensus bukti kerja, kata Fahmi.

Tidak hanya itu, dengan mengembangkan platform seperti Eigen Layer, di mana lapisan keamanan Ethereum dapat diintegrasikan dengan modul perangkat lunak lainnya, pemegang ETH dapat memperoleh berbagai potensi keuntungan.

“Potensi imbalan ini mungkin sangat menarik bagi investor ETF jika kemudian dapat diintegrasikan ke dalam produk ETF spot Ethereum yang akan diluncurkan,” tambahnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours