Remaja lompat ke sungai akibat takut polisi, Kompolnas: Tunggu bukti

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menjelaskan perlu menunggu pembuktian berdasarkan fakta dugaan tujuh pemuda tewas menceburkan diri ke sungai saat terjadi perkelahian karena takut dipatroli polisi . .

Terkait dugaan pemuda terjun ke sungai karena takut patroli polisi, Kompolnas menunggu bukti berdasarkan fakta, kata Komisioner Kompolnas Poinke Andati saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Poengky juga menjelaskan, tugas polisi mencegah tindak pidana dan menjaga, keamanan, dan ketertiban masyarakat melalui patroli (Hrikmatims) sehingga Kompolnas mendukung pelaksanaan patroli rutin.

“Sehingga masyarakat bisa membantu Polri dalam mencegah terjadinya kejahatan, orang tua bisa mengawasi dan mencegah anak-anaknya terlibat dalam tindak kejahatan remaja seperti tawuran, pencurian, geng jalan yang meresahkan masyarakat,” ujarnya. Baca juga: Polisi Sebut Tak Ada Luka atau Patah Tulang di Tubuh Kalibexi Poinke Polda Metro Jaya dan Polaris mendorong Metro Bixi City melakukan penyelidikan dengan dukungan “investigasi kejahatan ilmiah” untuk memastikan hasilnya akurat dan sempurna penolakan.

Kompolnas berharap pemeriksaan dilakukan secara hati-hati, tidak terburu-buru dan melibatkan ahli, ujarnya.

Ia pun berharap masyarakat sabar menunggu hasil pemeriksaan. “Kami yakin Polda Metro Gia akan transparan dalam mengungkap kasus ini,” ujarnya.

Kompolnas akan mengawal penanganan kasus ini. “Kami juga berharap jika ada keluarga yang kehilangan salah satu anggota keluarganya yang diyakini merupakan salah satu dari 7 jenazah tersebut, agar segera melaporkannya ke RS Polri Karamat Jati agar semuanya dapat diketahui identitasnya,” kata Poinke . .

Polisi memastikan tujuh jenazah pemuda yang ditemukan di Kali Baixi, Perumahan Pondok Gad Permai, Kecamatan Jatiasiah, Kota Baixi, Jawa Barat, merupakan tersangka tawuran. Baca Juga: Jenazah Kalibaksi, 15 Orang Ditetapkan Tersangka, Irjen Pol Metro Jaya Karyoto membenarkan ketujuh jenazah tersebut merupakan pemuda yang terlibat tawuran pada Sabtu (21/9) dini hari.

“Mereka menceburkan diri ke sungai karena takut berganti patroli atau seseorang. Saat ini kami sedang mendalami sejauh mana penyebabnya,” ujarnya di Bexi, Minggu (22/9).

Kapolda mengatakan, berdasarkan keterangan teman korban yang ditangkap, mereka akan merayakan ulang tahunnya. Namun polisi tidak menemukan kue ulang tahun tersebut dan hanya membawa senjata tajam (sajam).

“Dulu informasinya bilang itu hari ulang tahun. Dimana kue ulang tahunnya? Tidak mungkin merayakan ulang tahun di sini. Dan yang lebih jelas lagi, banyak pakaian di sini,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours