Rencana Jahat Firaun terhadap Nabi Musa Tertinggal di Danau Nasser?

Estimated read time 2 min read

KAIRO – Penemuan prasasti kuno di Danau Nasser merupakan penemuan yang sangat berarti bagi dunia arkeologi. Penemuan ini diyakini menceritakan tentang rencana besar firaun pada peradaban Mesir kuno, khususnya aktivitasnya di sekitar Sungai Nil.

Seperti dilansir IFL Science, misi arkeologi gabungan Mesir-Prancis menemukan prasasti batu dan artefak lainnya saat melakukan survei fotografi di Danau Nasser, Mesir.

Penemuan ini terjadi pada formasi batuan terendam di sekitar pulau Phila dan Konoso, keduanya berada di dekat aliran pertama Sungai Nil.

Dalam penyelidikan baru-baru ini, para arkeolog dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, bekerja sama dengan Universitas Montpellier Paul Valery, menemukan ukiran batu, serta ukiran Amenhotep III (memerintah sekitar 1390-1353 SM), Thutmose IV (kepala) gambar dan thumbnail. c. 1401-1391), Psamtycus III (memerintah sekitar 526-525 SM) dan Apris (memerintah sekitar 589-570 SM).

Saat ini Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir belum menjelaskan secara detail apa yang tertulis di prasasti tersebut atau seperti apa ukirannya. Mereka mengeluarkan pernyataan bahwa informasi lebih lanjut tentang aktivitas firaun akan segera dirilis.

Menurut Kementerian, para ilmuwan menggunakan “teknik modern” dan penelitian arkeologi untuk membuat prediksi. Tim juga percaya bahwa lebih banyak prasasti dan informasi sejarah lainnya terkait pemerintahan firaun yang digambarkan di situs tersebut kemungkinan besar akan muncul seiring kemajuan pekerjaan mereka.

Sebelum pembangunan Bendungan Aswan, air terjun merupakan hambatan utama bagi kapal-kapal yang mengarungi Sungai Nil.

Ketika Bendungan Tinggi Aswan dibangun pada tahun 1960-an, wilayah sekitar pulau Fila dan Konoso terendam banjir, meninggalkan air di bawah Danau Nasser yang sekarang.

Danau tersebut kini meliputi area seluas 5.250 kilometer persegi (2.093 sq mi), yang pada saat pembangunannya mengancam wilayah yang terkenal dengan kekayaan warisan budayanya.

Secara khusus, kawasan tersebut berisi sejumlah candi penting, termasuk Abu Simbel yang terkenal, serta kompleks candi Philae.

Para ilmuwan masih mempelajari isi prasasti tersebut. Apakah di dalamnya terdapat catatan sejarah, ritual keagamaan, atau mungkin jejak proyek konstruksi besar di masa lalu?

Pembangunan Bendungan Aswan menyelamatkan banyak monumen penting, namun juga menenggelamkan banyak situs arkeologi lainnya.

Temuan ini juga membuka peluang penelitian interdisipliner. Para sejarawan, ahli linguistik, dan ilmu material dapat bekerja sama untuk mengungkap misteri prasasti kuno tersebut.

Secara keseluruhan, penemuan ini merupakan pencapaian besar bagi dunia arkeologi dan memberi kita gambaran yang lebih jelas tentang kekayaan sejarah Mesir kuno.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours