BANDUNG – Penjabat (PJ) Gubernur Teluk Jawa Barat resmi melansir Korps Pengibar Bendera Adat (Paskipraga) Provinsi Jawa Barat saat mengikuti Upacara HUT RI ke-79 di Lapangan Kasipu Kota Bandung.
Bae mengatakan, para anggota Paskibrak yang mewakili 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat menumbuhkan rasa nasionalisme, patriotisme, dan kepemimpinan.
“Mereka melalui berbagai tahapan pemeriksaan mulai dari Tes Intelijen Nasional, Intelijen Umum, Kebugaran, Kesehatan, Parade, PPP, Wawancara hingga serangkaian tes lainnya,” kata Pe, Rabu (14/8/2024).
Naufal Fadil Mufarrizan Nugraha, salah satu anggota Paskipraka Kabupaten Majalenga mengaku senang dan bangga terpilih menjadi salah satu Paskipraka Provinsi Jawa Barat tahun ini.
Yang paling berkesan baginya saat mengikuti rangkaian kegiatan Baskibraga Jabar adalah ia berusaha beradaptasi dengan keadaan yang ia anggap baru dan memperluas wawasannya.
Selain itu, ia senang mempelajari hal-hal baru dengan mengikuti kegiatan mulai dari pelatihan ketahanan fisik, disiplin dan etika hingga pemberdayaan mental.
“Orang-orang dekat saya sangat mendukung. “Saya tahu banyak orang di daerah saya yang mendukung saya, jadi saya bertekad untuk menjalankan tugas saya semaksimal mungkin,” kata Naufal.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Discominfo) Jabar Iga Martia membenarkan, tidak ada anggota Baskipraka Jabar yang terpaksa melepas hijab.
Pengumuman tersebut disampaikan Ikka Martiya menanggapi maraknya pemberitaan mengenai tudingan anggota Pasqibrga Nasional memiliki aturan untuk tidak berhijab.
Pernyataan Ketua Kespangbol Jabar tidak ada kebijakan melepas jilbab di seluruh kabupaten kota dan tingkat provinsi se-Jabar, kata Aika dalam keterangan tertulisnya.
Menyusul isu Baskipraga yang memanas dengan tudingan adanya aturan anggota Paskipraga tidak boleh berhijab.
Hal itu terungkap pada Selasa (13/8/2024) saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan 76 anggota Paskibraga 2024 di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN).
Banyak wakil daerah terpilih Baskibrka berhijab yang tidak terlihat berhijab.
Hal ini memicu komentar dari Pengurus Pusat Pasukan Pengibar Bendera Adat Indonesia (PPI Paskibraka) yang menduga Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bertanggung jawab atas pelepasan hijab anggota Paskibraka 2024.
Saat pengambilan sumpah calon Baskibrak tingkat pusat, terjadi pemandangan aneh, seluruh anggota perempuan berseragam melepas jilbab,” kata Ketua Umum PPI Gousta Perissa dalam konferensi pers.
Namun BPIP selaku penyelenggara acara Baskibrag membantah tudingan tersebut. Presiden BPIP Yudian Vahyudi mengatakan seluruh Baskibraka secara sukarela menyetujui aturan yang ditandai dengan penandatanganan surat pernyataan yang dimeteraikan.
“Kostum, Sifat dan Penampilan Baskiprakha Perempuan Dalam Melaksanakan Tugas Negara Seperti Pengambilan Sumpah Baskiprakha, Sukarela Sesuai Dengan Peraturan Yang Ada”.
+ There are no comments
Add yours