Rezza Octavia sebut persaingan panahan di Olimpiade bakal dinamis

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemain panahan Indonesia Rezza Octavia mengatakan persaingan panahan akan semakin ketat di Olimpiade Paris 2024.

Rezza, sapaan akrabnya, akan tampil di pesta perorangan dan khusus perempuan di ajang empat tahun sekali itu.

“Panahan itu kuat sekali. Misalnya kemarin (saat World Cup Stage 3) kita bahkan tidak berpikir kapan kita akan kalah…tapi syukurlah kita mengumpulkan poin di list di AWC 1-3 yang sangat berguna dan ternyata itu yang dikira rival terbesar kita belum bisa “menyaingi perolehan poin kita,” kata Rezza Octavia saat ditemui di pemusatan latihan PP Perpani (TC) jelang Olimpiade Paris 2024 di Cikarang, Jawa Barat, Jumat.

Pengurus Pusat Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (PP Perpani) mengubah lokasi pemusatan latihan tim panahan (TC) bernuansa mirip Olimpiade Paris 2024 guna simulasi pertandingan mulai 26 Juni mendatang.

Melihat kesiapan tersebut, Rezza Octavia menilai persiapan yang dilakukan tim panahan Indonesia tidak biasa mengingat tim juga diberikan sistem pengukuran yang sama seperti saat menghadapi Olimpiade.

Persiapan di Paris tidak biasa ya, saya dan tim diberi program yang sangat mirip, Anda akan mendengar hal yang sama di pertandingan, kata atlet berusia 23 tahun itu.

“Persiapan khususnya, seperti yang terlihat tadi, kita mulai membaginya dengan grup campuran, kemudian permainan grup, permainan individu, seperti itu. Intinya, imbang sebelum pertandingan,” tambah Rezza Octavia.

Rencananya tim panahan Indonesia akan berangkat ke Paris, Prancis pada 14 Juli untuk persiapan yakni menyesuaikan suhu, cuaca, dan iklim sebelum tampil pada 25 Juli.

“Sebenarnya kita berangkat tanggal 14, di situlah kita pertama kali bertemu…mungkin persiapan di sana seperti di sini, tapi kita mulai terbiasa dengan cuacanya, cuaca di sana, makanannya, semuanya,” kata SEA ginto. Peraih medali Olimpiade Vietnam 2021.

Tujuan PP Perpani adalah agar tim panahan Indonesia bisa mengulangi kesuksesan yang diraih pada Olimpiade Seoul 1988, Korea Selatan, yakni medali perak yang sebelumnya diberikan kepada tiga pahlawan Indonesia, yakni Kusuma Wardhani, Nurfitriyana Salim, dan Lilis Handayani.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours