RI dukung tatanan berbasis aturan multilateral dalam 60 Tahun UNCTAD

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Indonesia menyampaikan pentingnya kalibrasi ulang tatanan multilateral berbasis aturan pada peringatan 60 tahun Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) di Jenewa, Swiss pada 12-14 Juni 2024.

“Indonesia mendukung dunia berdasarkan tatanan multilateral berbasis aturan, namun hal ini perlu dikalibrasi dengan memperkuat peran Global South dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan,” kata Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Mahendra Siregar yang hadir. Pembicara utama UNCTAD 60 Global Leaders Forum (GLF) ini berdasarkan informasi dari Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa, Jumat.

Pertemuan GLF diadakan untuk memperingati 60 tahun UNCTAD, yang bertanggung jawab atas perdagangan dan pembangunan PBB. Pertemuan tersebut berfokus pada negara-negara berkembang.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB, para kepala negara seperti Presiden Swiss, Madagaskar, Komoro, Perdana Menteri Timor Timur dan Wakil Presiden Kosta Rika, serta para menteri. dan perwakilan dari 195 negara UNCTAD.

Dalam kegiatan tersebut dibahas berbagai topik terkait pembangunan yang penting bagi negara berkembang, seperti pembiayaan pembangunan, digitalisasi, dan perdagangan.

Indonesia juga menyampaikan peran UNCTAD dan pentingnya penguatan Global South, termasuk tiga aspek kebijakan pembangunan, yaitu hilirisasi mineral penting, transisi ke energi terbarukan yang terjangkau, dan peran bank pembangunan multilateral dalam tata kelola lokal dan eksternal. . transaksi mata uang untuk menghadapi berbagai risiko dan inflasi di negara berkembang.

Wakil Tetap RI untuk PBB, Febrian Ruddyard, selaku Ketua Dewan Perdagangan dan Pembangunan, di Jenewa menjelaskan pentingnya UNCTAD sebagai mercusuar harapan bagi negara-negara berkembang dan pentingnya upaya ganda untuk memperkuat solidaritas, kerja sama, dan prinsip. distribusi. kemakmuran di antara negara-negara Selatan.

Terkait Indonesia, kerja sama UNCTAD dan Indonesia terus berkembang dan dapat dimanfaatkan untuk mengarusutamakan berbagai kepentingan Indonesia dan negara berkembang.

Peringatan kelompok G77 dan hari lahir Tiongkok juga diselenggarakan sehubungan dengan pertemuan tersebut. UNCTAD bertepatan dengan munculnya G77 dan Tiongkok, aliansi terbesar yang berfokus pada peningkatan kepentingan dan kebutuhan negara-negara berkembang di sejumlah bidang strategis, termasuk perdagangan dan pembangunan.

Tahun ini, G77 dan Tiongkok di cabang berbeda yaitu Jenewa, New York, Paris, Austria, dan Nairobi juga akan merayakan 60 tahun UNCTAD dengan berbagai acara, siaran pers, dan diskusi untuk memperkuat peran G77 dan Tiongkok di kawasan. dunia global. penguatan: Solidaritas Selatan di dunia multilateral.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours