RI-Eswatini sepakati perjanjian bebas visa dinas dan diplomatik di IAF

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Eswatini menandatangani perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas (PBVDD) pada Konferensi Indonesia-Afrika yang diselenggarakan pada 1 hingga 3 September 2024 di Nusa Dua, Bali.

Berdasarkan siaran pers KBRI Pretoria, Afrika Selatan yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Jumat malam (7/9), penandatanganan tersebut disebut-sebut dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Eswatini Folile. Shakant selama sejumlah acara forum.

Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, kedua negara dikatakan dapat meningkatkan hubungan baik mulai dari jajaran diplomat hingga pejabat pemerintahan kedua negara.

Dalam kesempatan itu, Menteri Retno berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kunjungan pejabat ke kedua negara.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Folil Shakantu juga menyampaikan harapannya agar perjanjian tersebut dapat membuka jalan bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara yang telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1991.

Eswatini, sebelumnya dikenal sebagai Swaziland, adalah negara yang terkurung daratan di Afrika Barat, sebuah negara monarki absolut yang dipimpin oleh seorang raja yang memerintah atas 1,2 juta penduduknya.

Kerajaan Eswatini merupakan satu dari empat negara yang diakreditasi oleh KBRI Pretoria, yaitu Republik Afrika Selatan, Republik Botswana, dan Kerajaan Lesotho.

Sedangkan IAF sendiri merupakan forum yang bertujuan untuk mengembangkan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Afrika.

Melalui forum ini, Indonesia berhasil mencapai sejumlah kesepakatan, antara lain penandatanganan empat perjanjian bisnis di bidang industri strategis, sembilan bidang bisnis kesehatan, dan enam bidang bisnis energi baru terbarukan (EBT), dengan total nilai melebihi nilai kesepakatan. AS. $3,5 miliar (sekitar Rp 54,4 triliun).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours