RI ingin perkuat kerja sama bilateral dengan negara mitra dagang

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri RI mengumumkan bahwa Indonesia ingin lebih memperkuat kerja sama bilateral dengan mitra dagang Indonesia.

Pada Kamis, Presiden RI Joko Widodo menerima surat pengantar dari 10 duta besar negara sahabat, yakni Brunei Darussalam, Papua Nugini, Tunisia, Rusia, Amerika Serikat, Kuba, Bulgaria, Slovenia, Lithuania, dan Makedonia Utara.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Kamis di Jakarta menyatakan akan bertemu dengan para duta besar dan menjelaskan secara rinci prioritas kerja sama yang sedang berjalan antara kedua negara.

“Indonesia memiliki hubungan baik dengan 10 negara tersebut. Beberapa di antaranya merupakan mitra dagang atau mitra kerja sama ekonomi utama Indonesia,” kata Retno.

Retno mengatakan Indonesia berupaya mendorong perundingan dengan Amerika Serikat mengenai pengaturan bijih nikel dan Generalized System of Preferences (GSP).

Selain itu, lanjut Retno, Indonesia juga sedang merundingkan perjanjian perdagangan preferensial dengan Tunisia.

“Jika kesepakatan perdagangan preferensial bisa tercapai, diperkirakan ekspor kita akan meningkat sebesar 32,82 persen,” tambah Retno.

Bersama Rusia, Indonesia juga mendorong penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Eurasian Economic Union (Indonesia-EAEU FTA).

Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-EAEU diharapkan dapat meningkatkan perdagangan antara Indonesia dengan Rusia dan negara-negara anggota EAEU.

Retno melanjutkan, Indonesia juga mendorong selesainya perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-UE (CEPA).

Pada saat yang sama, Indonesia terus mendorong penguatan kerja sama dengan negara-negara Amerika Selatan dan Eropa.

Retno mengatakan Indonesia memiliki beberapa rencana seperti Indonesia-Latin America and Caribbean Business Forum (INA-LAC) yang akan diselenggarakan di Peru pada 11-13 September 2024.

“Dan juga Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) yang akan diselenggarakan tahun ini (7-8 Oktober) di Jakarta,” imbuh Retno.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours