RI ingin perkuat kerja sama ekonomi industri dengan Jepang

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama industri dan ekonomi dengan Jepang melalui forum internasional dan perjanjian strategis.

Untuk membahas langkah kerja sama kedua negara, Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi di Tokyo pada Jumat, 21 Juni.

“Saya menantikan dukungan Menteri Kabinet terhadap kerja sama industri dan ekonomi kedua negara,” kata Agus dalam siaran pers Kementerian Pendidikan yang digelar di Sukabumi, Minggu.

Kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang telah terjalin melalui berbagai forum internasional dan perjanjian strategis, antara lain Indo-Pacific-Prosperity Framework (IPEF), Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA), dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif ASEAN-Jepang. (AJCEPA).

Pada akhir tahun 2023, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan mengadakan pertemuan puncak di Tokyo untuk memperingati 50 tahun kemitraan ASEAN-Jepang, 50 tahun dari sekarang untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan pertumbuhan ekonomi di kawasan kerjasama yang sukses.

Dalam pertemuan antara Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Energi Yoshimasa, keduanya menyambut baik selesainya perundingan substantif mengenai Protokol Amandemen Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA) yang mulai berlaku pada tahun 2019, dan menyampaikan harapan agar implementasinya dapat berjalan dengan baik. dapat dicapai. di masa depan.

Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi juga menyampaikan terima kasih atas kesediaan Jepang untuk mendukung aksesi Indonesia ke Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Hal ini akan membuka peluang bagi Indonesia untuk belajar dari pengalaman Jepang di bidang industri.

Saat ini, Indonesia sedang menjalani proses aksesi, menyusun nota kesepahaman awal yang menguraikan bagaimana kebijakan negara tersebut selaras dengan standar OECD. Nota kesepahaman ini disusun melalui proses evaluasi independen dan dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2024.

Dengan semakin menguatnya kerja sama di kawasan, Perdana Menteri Agus mengundang Jepang ke Forum KTT ASEAN yang akan diadakan di Bali pada tanggal 29 Juli. Kegiatan ini memberikan kerangka kerja untuk kolaborasi tatap muka antara para pemimpin saat ini dan masa depan di kawasan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours