RI, Peru percepat penyelesaian perjanjian ekonomi komprehensif

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru (IP-CEPA).

“Penyelesaian perundingan CEPA antara Indonesia dan Peru akan menjadi katalis bagi perluasan kerja sama perdagangan dan investasi yang signifikan antara Indonesia dan Peru,” kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Omar Hadi, dalam tulisannya. keterangan Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Minggu.

Kesepakatan ini dicapai dalam Forum Permusyawaratan Bilateral Indonesia-Peru (FKB) di Lima, Peru pada 10 September di sela-sela acara Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INALAC Business Forum).

Menurut CEO Omar Hadi, jika Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) diterapkan, volume perdagangan kedua negara bisa meningkat hingga tiga kali lipat.

Selain pembahasan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif, kedua negara juga membahas isu-isu strategis lainnya seperti kerja sama antar parlemen, pertahanan, pembangunan ekonomi hingga kelapa sawit, anti narkoba, dan pendidikan.

Indonesia dan Peru juga membahas isu-isu regional dan global seperti ASEAN-Peru, ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan kepemimpinan Peru dalam Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik untuk tahun 2024 (APEC).

Indonesia dan Peru juga secara khusus bertujuan untuk segera menyelesaikan perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.

Peru merupakan salah satu mitra dagang terpenting Indonesia di kawasan Amerika Latin, dan pada tahun 2023, total perdagangan antara Indonesia dan Peru akan mencapai 444 juta dolar AS (sekitar 6,8 triliun rupiah).

Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Peru akan dimulai pertama kali pada 27-30 Mei 2024 di Lima, Peru.

Pada perundingan putaran pertama, kedua negara fokus membahas akses pasar untuk perdagangan barang, kepabeanan dan fasilitasi perdagangan serta upaya mengatasi hambatan teknis perdagangan barang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours