RI sambut Deklarasi Beijing kemajuan dalam rekonsiliasi Palestina

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri RI Retna Marsudi menyambut baik disetujuinya Deklarasi Beijing yang menurutnya merupakan langkah maju dalam mendorong rekonsiliasi dan persatuan rakyat Palestina.

Retna yang saat ini berada di Vientiane, Laos untuk menghadiri serangkaian pertemuan para menteri luar negeri ASEAN, menekankan pentingnya persatuan di antara masyarakat Palestina, terutama di tengah konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Indonesia berharap apa yang telah disepakati dapat dilaksanakan, kata Retna dalam keterangan tertulis yang dirilis di Jakarta, Rabu, oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Roy Suemirat.

Menurut Retna, Indonesia selalu mengangkat isu persatuan dalam setiap pertemuan dengan faksi Palestina.

Persatuan adalah kunci upaya perdamaian dan masa depan Palestina, ujarnya.

Sebanyak 14 faksi di Palestina sepakat menandatangani Deklarasi Beijing untuk mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan nasional Palestina.

Mereka sepakat untuk membentuk pemerintahan “rekonsiliasi nasional sementara” yang bertujuan untuk pemerintahan pascaperang di Gaza, kata Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi.

Deklarasi Beijing diadopsi setelah pembicaraan yang melibatkan perwakilan 14 faksi Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, di Beijing pada 21-23 Juli 2024.

Faksi-faksi Palestina berjanji untuk “mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan,” kata pernyataan itu.

“Kunci proses rekonsiliasi internal faksi-faksi Palestina adalah menjaga kepercayaan yang kuat, memahami arah dan melangkah selangkah demi selangkah,” kata Wang, menurut pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

“Seruan terkuat adalah pembentukan negara Palestina merdeka sesuai dengan resolusi PBB yang relevan,” kata Wang.

Dia menambahkan bahwa “hasil utamanya adalah memperjelas bahwa Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) adalah satu-satunya perwakilan sah seluruh rakyat Palestina.”

“Rekonsiliasi adalah urusan internal faksi-faksi Palestina, namun tidak bisa tercapai tanpa dukungan komunitas internasional,” kata Menlu Tiongkok.

“Dalam perjalanan menuju rekonsiliasi, Tiongkok memiliki arah dan tujuan yang sama seperti kebanyakan negara Arab dan Islam,” kata Wang.

Seorang pejabat senior Hamas, Musa Abu Marzouk, yang menghadiri pertemuan tersebut, mengatakan: “Hari ini kami menandatangani perjanjian tentang persatuan nasional dan kami mengatakan cara untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional.”

“Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan menyerukannya,” katanya, menambahkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours