Ribuan Orang Berkumpul di Doha Hadiri Salat Jenazah Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Estimated read time 3 min read

Doha: Ribuan orang berkumpul di sebuah masjid di ibu kota Qatar untuk menghadiri pemakaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang tewas dalam serangan Israel di Teheran pada hari Rabu.

Sejumlah besar orang menghadiri salat Jumat di Masjid Imam Muhammad Bin Abdul Wahab di Doha, masjid terbesar di Qatar, setelah itu salat jenazah Haniya dipanjatkan.

Al Jazeera melaporkan bahwa pengaturan keamanan yang ketat dilakukan di masjid, jamaah digeledah dan penggunaan telepon selama salat dilarang.

Puluhan pejabat tinggi asing serta perwakilan kelompok dan faksi Palestina juga hadir dalam kesempatan tersebut.

Hal ini termasuk tokoh senior Fatah Mahmoud al-Aloul, yang akan terlihat menunjukkan persatuan setelah lebih dari 17 tahun konflik antara Hamas dan Fatah.

Pekan lalu, Fatah, Hamas dan beberapa kelompok Palestina lainnya menandatangani perjanjian koalisi di Beijing mengenai kerangka kerja pasca perang di Gaza.

Mustafa Barghouti, dari Inisiatif Nasional Palestina, juga dikatakan telah melakukan perjalanan ke Qatar untuk menghadiri pemakaman, menurut Al Jazeera.

Turki membawa delegasi tingkat tinggi ke pemakaman tersebut.

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan bertemu dengan anggota senior Hamas Khalid Meshaal pada hari Jumat untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Haniyeh.

Delegasi tersebut termasuk Wakil Presiden Turki Cevdet Yilmaz, Ketua Parlemen Numan Kurtulmus dan Kepala Intelijen Ibrahim Kalin.

Setelah upacara, Haniyeh akan dimakamkan di Pemakaman Imam Bani di Lusail, sebelah utara Doha.

Menurut laporan di New York Times pada hari Kamis, Haniyeh terbunuh oleh alat peledak yang diselundupkan ke Teheran beberapa minggu lalu.

Mengutip tujuh pejabat Timur Tengah dan satu pejabat Amerika (AS), laporan itu menyebutkan sebuah bom disembunyikan di sebuah wisma yang dikelola Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran sekitar dua bulan lalu.

Menurut sumber, Haniyeh beberapa kali menginap di asrama selama kunjungannya ke Teheran.

Pada hari Rabu, setelah memastikan bahwa Haniyeh ada di dalam kamarnya di wisma tersebut, bom tersebut diledakkan dari jarak jauh, menurut lima pejabat. Pengawalnya juga kehilangan nyawanya dalam ledakan tersebut.

Israel tidak membenarkan atau menyangkal tanggung jawab atas pembunuhan tersebut, karena jarang berkomentar mengenai operasi di luar negeri.

Namun, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dan Hamas secara langsung menyalahkan Israel atas serangan tersebut dan berjanji akan membalas.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa pembunuhan Haniyeh “tidak membantu” perundingan gencatan senjata dan bahwa dia “sangat prihatin” dengan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Sholat jenazah Haniyeh dilakukan di Teheran pada hari Kamis.

Khamenei memimpin doa di depan peti mati pemimpin Hamas dan pengawalnya pada sebuah upacara di Universitas Teheran.

Para peserta mengibarkan bendera Palestina dan menaruh bunga di peti mati. Beberapa orang meneriakkan “Matilah Israel” dan “Matilah Amerika”.

Iran dan sekutunya di kawasan, yang secara kolektif dikenal sebagai poros perlawanan, bertemu di Teheran pada hari Kamis untuk membahas kemungkinan pembalasan atas pembunuhan tersebut, menurut Reuters.

“Hamas, Jihad Islam Palestina, Houthi Yaman, Hizbullah Lebanon, dan kelompok paramiliter Irak yang didukung Iran akan hadir,” kata sumber tersebut kepada Reuters.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours